UIIGOLDEN Bagikan Tips Sukses dalam Komunitas MUN

Model United Nations atau disingkat dengan MUN merupakan kegiatan internasional yang memberi kesempatan mahasiswa mencicipi atmosfer diplomasi sidang PBB. Selain melatih kemampuan diplomasi, kegiatan ini juga bermanfaat membuka wawasan global. Hal inilah yang mendorong UIIGolden menghadirkan seorang pemateri, yaitu Zul Hazmi Luthfi, mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP UII peraih Diplomacy Award in UNHCR of Euro MUN 2018 untuk berbagi pengalaman. Kegiatan tersebut dikemas dalam Webinar yang diadakan UIIGolden pada Selasa (2/6).

Zul Hazmi Luthfi menyampaikan bahwa setiap orang punya cara masing-masing meraih kemenangan namun juga terdapat beberapa trik dan tips yang patut dicatat. Untuk itu, ia mengajak peserta memahami bagaimana simulasi sidang dalam MUN.

“Di dalam MUN nanti peserta akan dibagi dalam beberapa sesi sidang yang mewakili negara tertentu. Setiap kelompok akan diberi topik bahasan dengan dibantu oleh Chair sebagai pengarah topik bahasan tersebut. Kemudian dalam kelompok juga ada observer yang bertugas memantau council (kelompok). Output di akhir MUN berupa dokumen yang akan diberikan kepada setiap kelompok”, jelasnya.

Menurutnya, kemampuan berbahasa Inggris secara formal wajib dimiliki calon peserta. Selain itu, kemampuan public speaking juga punya andil. Karena dalam menyampaikan pendapat tentunya diperlukan dukungan gagasan, logika, dan argumen yang kuat.

“Saya senang berkontribusi di dalam forum MUN selama menguasai topik bahasan. Namun ketika menyusun drafting, saya meminta bantuan dari teman yang lebih ahli. Intinya saling melengkapi antara yang menyampaikan pendapat dan menyusun draft”, imbuhnya lagi.

Yang tidak kalah penting adalah percaya diri dengan kemampuan diri sendiri namun tetap mawas diri atas kekurangan yang dimiliki. Para peserta juga harus telaten mencari berbagai pengetahuan tentang negara yang diwakilinya, baik dari aspek sosial, politik, maupun, ekonomi.

“Milikilah niat yang kuat, harus bulatkan niat dengan benar. Jangan sampai terjebak dengan niat yang salah, meskipun awal niatnya hanya ingin jalan-jalan keluar negeri namun jangan lupa bahwa kegiatan ini sebagai ajang menambah pengetahuan dan koneksi”, pesannya.

Di akhir sesi, ia membagi tips bagaimana menghadapi orang yang ingin mematahkan argumen kita. Kuncinya harus selalu tenang dan tidak gugup dengan cara berpikir positif seperti bahwa semua peserta sama saja.

“Ketika mereka bisa saya harus bisa, sampaikan dengan cara yang padat, simple namun mudah dipahami. Kita juga harus memberikan kesempatan kepada delegasi lain untuk berbicara agar orang lain juga menghormati kita serta jangan kaku dalam berpola pikir”, ujarnya. (FNJ/ESP)