UMKM Indonesia Didorong Mampu Menembus Pasar ASEAN

Semakin terbukanya keran peluang dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat menjadi pintu bagi UMKM Indonesia untuk memasarkan produknya di level regional. Hal ini sebagaimana tergambar dalam Seminar berjudul “Peningkatan Daya Saing UMKM Indonesia dalam Menembus Pasar ASEAN” yang diadakan di kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Condongcatur, Yogyakarta pada Senin (4/12). Seminar diorganisasi oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN bekerjasama dengan UII.

Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D., membuka pelaksanaan seminar setelah mendengar sambutan pengantar dari pelaksana Tugas Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Duta Besar Chilman Arisman. Para pembicara dalam Seminar adalah Staf Ahli Menlu Bidang Diplomasi Ekonomi, Ridwan Hassan, Direktur Perundingan ASEAN Kemendag, Donna Gultom, Anggota Tim Pokja KEIN/Anggota Tim Reformasi Birokrasi Kemenkop dan UKM, Pariaman Sinaga dan Pakar Pengembangan UMKM, Jaka Sriyana dari FE UII.
Acara Seminar ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen UII, selain itu juga turut mengundang 100 pelaku UMKM dari berbagai industri yang ada di wilayah Yogyakarta, beberapa organisasi penggiat UMKM serta pejabat Pemprov DIY yang terkait dengan pemberdayaan UMKM.

Pelaksana Tugas Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Duta Besar Chilman Arisman menjelaskan stabillitas dan perdamaian ASEAN selama 50 tahun menjadi modal utama bagi pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, peningkatan perdagangan intra-kawasan dari USD 80 miliar pada tahun 1993 menjadi USD 550 miliar pada tahun 2015 menjadikan ASEAN sebagai kawasan dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia dan ke-3 di Asia. Selain itu, jumlah investasi dan wisatawan intra-kawasan ASEAN juga menunjukkan trend yang sama yang sudah mencapai USD 22.8 miliar dan 108,8 juta wisatawan.

Ia berpendapat pencapaian tersebut membuat ASEAN diakui peranannya dalam mempengaruhi arsitektur ekonomi dunia. Oleh karenanya, wajar jika dikatakan ASEAN telah tumbuh pesat dalam membangun ekosistem yang mendukung perdamaian dan kesejahteraan di kawasan.

Sedangkan Dr. Jaka Sriyana, SE.,M.Si selaku pengamat dan Pakar UMKM FE UII memaparkan strategi peningkatan daya saing UMKM melalui inovasi produk dan peningkatan kualitas agar mampu menembus pasar ekspor baru. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dukungan pemerintah menjadi salah satu faktor kunci, khususnya terkait kegiatan promosi untuk membantu membuka dan memperluas pasar melalui G to G agreement.

“Dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM juga bisa diwujudkan dengan mengembangkan mental wirausaha melalui berbagai sinergi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah dan BUMN dengan berbagai Perguruan Tinggi”, pungkasnya.