UII Gelar Sosialisasi PILMAPRES 2022

Sukses Berkarir Sesuai Syariat Islam

Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia (DPK UII) mengadakan Sosialisasi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tahun 2022 (PILMAPRES 2022) tingkat UII pada Kamis (10/2) secara virtual bersama Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian & Kesejahteraan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan, Hazhira Qudsyi S.Psi., M.A.

Kegiatan sosialisasi ini juga mengundang Nur Azizah dari Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonimika sebagai MAWAPRES UII 2021 dan Juara 2 PILMAPRES LLDIKTI V DIY 2021, serta Rafik Prabowo, S.Ked alumni Fakultas Kedokteran UII, yang juga sebagai MAWAPRES UII 2018, serta Finalis PILMAPRES Tingkat Nasional 2018. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa UII dalam mengikuti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tahun 2022.

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) adalah ajang penghargaan prestasi terbaik dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang diadakan setiap tahun dan dapat diikuti oleh program Diploma dan Sarjana dari semester dua sampai semester enam dengan usia tidak lebih dari 22 tahun.

Kompetisi PILMAPRES tahun 2022 tingkat UII ini memiliki beberapa tahapan yang dimulai dari pendaftaran dan pengumpulan berkas secara Daring pada tanggal 27 Januari sampai 13 Maret 2022 hingga pengumuman pemenang PILMAPRES Tingkat UII tanggal 25 Maret 2022.

Dalam mengikuti seleksi mahasiswa diharuskan memenuhi syarat tertentu, diantaranya terdaftar di PD-Dikti sebagai mahasiswa aktif, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00, dan belum pernah menjadi finalis Pilmapres Tingkat Nasional. Untuk informasi lebih lengkap dapat diakses pada website Kemahasiswaan.ui.ac.id. dan pendaftaran dapat dilakukan pada link s.id/DaftarPilmapresUII2022.

Rafik Prabowo, S.Ked mengatakan bahwa salah satu faktor kunci dalam mengikuti seleksi PILMAPRES adalah harus bisa mengumpulkan poin terbaik dari nilai yang paling tinggi dari semua elemen yang ada.

“Bagaimana cara teman-teman bisa memaksimalkan poin disitu dan bagaimana caranya juga teman-teman bisa menjauhkan jarak teman-teman dengan saingan-saingan teman-teman (nilai akhir ketika pemeringkatan hasil) terutama pada sisi prestasi,” ujarnya.

Dalam pencapaiannya Rafik Prabowo bercerita bahwa ia memasukan dua capaian organisasi yakni sebagai Direktur Laboratorium Mahasiswa UII dan Pengurus Harian Nasional di tingkat nasional Lembaga Ilmiah, dimana nilainya setara dengan menjadi ketua di tingkat Universitas. Jadi jangan hanya capaian kompetisi saja namun harus seimbang, dimana dari semua bidang yang dituliskan dalam capaian utama tadi ada semua, kompetisi, karya, penghargaan, kewirausahaan, akan lebih bagus.

“Kalian terlihat sebagai mahasiswa yang berprestasinya itu yang ideal, kalian bisa menyeimbangkan akademiknya bagus dengan bukti IPK, kalian bisa menyeimbangkan kompetisi nya bagus dengan buktinya karya-karya kalian, organisasinya bagus dibuktikan dengan tergabung dalam organisasi ini, dan kepedulian terhadap sosialnya bagus, dan yang harus digaris bawahi dari capaian-capaian utama tadi ialah, harus tervalidasi,” ujar Rafik Prabowo.

Nur Azizah sebagai MAWAPRES UII 2021 mengakui bahwa PILMAPRES ialah kompetisi yang paling bergengsi baik di tingkat universitas bahkan nasional karena diselenggarakan langsung oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mahasiswa yang bisa mengikuti seleksi PILMAPRES ini adalah mahasiswa yang punya berbagai pencapaian bahasa, penelitian dan publikasi, kejuaraan, kepemimpinan, bahkan jika punya pengabdian masyarakat juga dan semua itu tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat tapi kumpulan dari berbagai achievement mulai dari semester satu sampai semester untuk mendaftar seleksi pilmapres ini.

“Dari seleksinya maupun perjalanannya itu, seleksinya tahun kemarin mulai dari seleksi tingkat universitas sampai seleksi tingkat nasional tahap satu enam bulan sekitar setengah tahun, jadi harus bisa mengalokasikan waktu dan adaptif,” terangnya.

Persiapan yang harus dilakukan terutama untuk angkatan 2021 yang sekarang baru semester dua, bisa menjadi strategi untuk memperbanyak kompetisi atau kegiatan yang bersifat internasional karena memiliki poin paling tinggi dan jika bisa individu.

“Kalau kemarin saya itu submit untuk conference bagi presenter istimewa internasional, publikasi internasional, organisasi ada dua, lalu kompetisi juara di tingkat nasional paper akuntansi, yang paling menolongnya itu yang menjadi presenternya itu, menjadi presenter saja nilainya sudah tinggi banget,” ungkap Nur Azizah.

“Semua itu perlu proses dan intinya jangan takut untuk mencoba, jangan takut dengan kegagalan,” tutup Nur Azizah. (YA/RS)