Merintis Karir Sebagai Akademisi

Sukses Berkarir Sesuai Syariat Islam

Merintis karir sebagai akademisi menjadi pilihan menarik bagi seseorang yang menyukai dunia pendidikan. Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni UII (DPKA UII) mengadakan acara Live Career Talk yang bertema “Get To Know Your Academic Career Path” pada Jum’at (11/2). Acara ini dibersamai oleh Aldilla Nadhira Ayu S, S.E., MBA, yang merupakan alumni UII sekaligus saat ini sudah menjadi dosen di Program Studi Manajemen UII.

DPKA UII berharap dari acara yang digelar para mahasiswa dan masyarakat umum yang tertarik di dunia pendidikan dapat mengetahui tips dan trik bagaimana cara merintis karir sebagai akademisi dengan baik.

Mengawali kisahnya, Aldilla Nadhira menyampaikan bahwa ketika dimasa awal perkuliahan ia belum tahu kedepannya akan menjadi apa. Ketertarikannya di dunia pendidikan bermula saat ia mengisi kesibukannya di waktu kuliah dengan menjadi asisten dosen. Hingga lanjut S2 pun ia tetap meluangkan kesibukannya untuk menjadi asisten dosen. Menurutnya, menjadi asisten dosen itu akan menambah gambaran dan mengenal lebih dekat bagaimana pekerjaan sebagai dosen.

Selain menjadi asisten dosen, Aldilla Nadhira juga pernah memiliki pengalaman berharga yang membuatnya semakin cinta dengan dunia pendidikan. Pengalamannya dalam mengikuti program studi exchange membuat ia belajar banyak hal. Dari pengalama itu, Aldilla Nadhira dapat bertemu banyak orang, memiliki pengalaman mengajar, bertemu dengan para guru lainnya, dan juga bertemu dengan wali murid.

Pernah merasa, saya kok ‘kurang berwawasan’ gak pintar-pintar amat buat jadi dosen. Karena saya melihat dosen tuh bisa menjawab semua pertanyaan mahasiswa-mahasiswanya. Namun suatu hari saya mendapatkan pencerahan dari kolega dosen. “Kamu itu tak perlu mengetahui segala hal untuk menjadi dosen, cukup di mulai dari luruskan niat, dan niatkan ilmu yang akan kamu berikan itu sebagai amal jariyah yang bermanfaat untuk kehidupanmu selanjutnya,” tutur Aldilla Nadhira.

Aldilla Nadhira menambahkan, hambatan yang ia alami selama menjadi dosen saat ini Alhamdulillah tidak mengalami hambatan yang sangat berarti. Namun, untuk saat ini, kita sebagai akademisi perlu mengikuti perkembangan teknologi, harus terus belajar dan selalu meningkatkan wawasan keilmuan kita. Karena bagaimanapun juga, apabila kita tidak terus meningkatkan keilmuan kita, maka kita akan tertinggal dari yang lain.

Dikatakan Aldilla Nadhira, tantangan menjadi akademisi adalah manajemen waktu. Kita perlu mengelompokkan kegiatan yang akan kita lakukan kedalam skala prioritas. Kita perlu utamakan kegiatan-kegiatan yang sudah kita plot kan kedalam skala prioritas utama. Dengan itu kita bisa mengatur waktu kita dengan lebih baik.

Menurutnya, masa kuliah menjadi tempat yang paling produktif untuk tempat kita belajar, tempat kita sekolah, tempat kita menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Ketika kita di kuliah jangan takut salah, karena di kuliah itu tempat kita menjalin suatu networking, mengasah skill kepemimpinan dengan mengikuti organisasi, mengasah analytical thinking, dan juga mengasah keterampilan kita lainnya.

Di akhir sesi, Aldilla Nadhira berpesan, ketika kuliah, jangan terfokuskan dengan tujuan utama IPK bagus. IPK yang bagus hanya mengantarkan undangan wawancara kerja saja, namun yang menentukan masa depan selanjutnya anda adalah skill leadership kalian, skill public speaking kalian, dan skill-skill lainnya yang kalian dapatkan di luar jam kuliah. Tips dan trik yang paling jitu dalam menggapai cita-cita, cintai apa yang ingin kamu impikan. Karena kunci utama dalam mencapai keberhasilan adalah mencintai segala prosesnya hingga dapat mengapai impian tersebut. (A/RS)