,

Career Mentoring, Berikan Gambaran Berkarya Setelah Lulus Kuliah

Career mentoring kembali digelar oleh Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) sebagai rangkaian dari UII Integrated Career Day 2020. Career mentoring menghadirkan alumni UII yang telah sukses, untuk menjadi mentor para mahasiswa dalam merancang aktivitas pengembangan kariernya sesuai dengan yang diharapkan.

Penyelenggaraan career mentoring kali ini, Senin (2/2) di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir, menghadirkan Director of PT. Aino Indonesia, Syafri Yuzal, SE., MBA. dan Plant Manager Soft Gelatin Capsule (Plant PT. Sanbe Farma), Sinu Waskhito, S.Farm., Apt.

Kepala Divisi Pengembangan Karier UII, Nur Pratiwi Noviati, S.Psi., M.Psi., Psi. menuturkan pada penyelenggaraan tahun ini, career mentoring dibagi menjadi tiga aktivitas. Pertama career mentoring profesional yaitu menghadirkan alumni-alumni yang sudah bekerja secara profesional dan sudah sukses di bidangnya.

“Kemudian yang kedua, career mentoring entrepreneur, dengan menghadirkan pembicara dari para alumni yang sukses berwirausaha. Dan yang terakhir carier mentoring dengan menghadirkan para alumni yang berhasil mendapatkan beasiswa studi lanjut,” terang Nur Pratiwi Noviati di sela jalannya acara.

Harapan dari diselenggarakan career mentoring, para mahasiswa mendapatkan gambaran berkarya setelah lulus. “Dalam penyelenggaraan kali ini untuk di bidang profesional. Bulan Juni depan untuk bidang entrepreneur, dan di bulan September atau November untuk topik peraih beasiswa,” jelasnya.

Sementara disampaikan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya & Pengembangan Karier UII, Dr. Zaenal Arifin, M.Si. penyelenggaraan career mentoring bertujuan sebagai pemberi sentuhan akhir. “Para mahasiswa sebenarnya sudah digembleng untuk mengembangkan kariernya sejak semester satu. Melalui career mentoring ini, diharapkan nantinya saat memasuki (dunia kerja) akan mulus,” tuturnya.

Disampaikan Zaenal Arifin, berkenaan karier ini sangat beragam, ada mahasiswa yang ingin menjadi manajer, ada yang ingin menjadi wirausahawan, ada pula yang ingin menjadi akademisi. “Penyelenggaraan hari ini adalah untuk mahasiswa yang ingin menjadi manager, jadi yang kita hadirkan adalah para manager,” terangnya.

Menurut Zaenal Arifin, mahasiswa biasanya pilihan kariernya masih mengambang. Kecuali misalnya mahasiswa yang orang tuanya menjadi entrepreneur. Mahasiswa ini sudah belajar dari kecil dari orang tuanya. Namun demikian, jika belum ada pelajaran dari orang tuanya, disarankan untuk belajar dari orang lain dulu.

“Disini bisa melihat entrepreneur semenjak awal, melihat bagaimana suatu kebijakan yang diambil. Setelah mengetahui bagaimana liku-likunya baru mendirikan bisnisnya,” terang Zaenal Arifin.

Mengutip pesan Jack Ma, pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, Zaenal Arifin berpesan meskipun ingin berkarir menjadi entrepreneur, sebaiknya bekerja dulu ke orang lain. “Jika ingin menjadi entrepreneur sejati bekerja di perusahaan kecil. Karena diperusahaan kecil tau bagaimana sulitnya bersaing. Selain juga tidak mengerjakan hanya satu bidang, tetapi banyak hal yang dikerjakan sendiri,” paparnya.

Selain itu menurut Zainal Arifin, membuat jejaring sangat penting dalam mengembangkan karier. Ketika memiliki jaringan yang luas maka akan mudah mengembangkan karier.

Sinu Waskhito dalam paparannya mengungkapkan, dalam pengembangan karir diperlukan aktif berorganisasi di dalam maupun luar kampus (organization inside and outside campus) agar tahu perkembangan yang ada disekitar kita.

Organisasi menjadi salah satu tempat untuk mencari pengalaman lebih, kebanyakan orang-orang yang hanya fokus mendapat IPK tingi jarang merasa stress dibanding orang yang ikut organisasi. “Karena mengikuti organisasi akan melatih bagaimana memikirkan kepentingan bersama, mengatur waktu dan lainnya. Kemudian “make friends” agar mendapat relasi yang lebih luas,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan Sinu Waskhito dalam menyiapkan karir diperlukan persiapan seperti fokus pada sesuatu yang harus dicapai dan mengambil kesempatan yang ada. Misalnya dalam kuliah dosen memberikan sebuah kesempatan yang ditawarkan, meskipun belum tahu hendaklah tetap diambil agar menjadi mengerti.

“Lalu pada saat bekerja misalnya manager meminta jawaban A sampai B, maka hendaknya kita menyiapkan jawaban A-E yang artinya kita mempunyai persiapan dan pemikiran yang lebih. Kemudian, jika dalam pekerjaan kita membawa masalah kepada manager maka bawalah juga solusi,” ujar Sinu Waskhito.

“Menjadi diri sendiri, jangan meniru orang lain karena setiap orang pada hakikatnya memiliki kelebihan pada dirinya sediri. Kemudian keberuntungan yang artinya orang tersebut telah mempunyai kesempatan dan siap dengan segala pekerjaannya. (FNJ/RS)