Daun Bambu Kuning Sebagai Antibakteri

Sekelompok mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) mengembangkan penelitian berjudul Biosintesis Nanoherbal Ekstrak Daun Bambu Kuning dengan teknologi ramah lingkungan untuk pengobatan infeksi saluran kemih.

Dalam penelitiaannya, sekelompok mahasiswa UII yang beranggotakan Amelia Arum Prasetya (Farmasi 2017), Prima Aulia Putra (Farmasi 2015), Amalia Humairah (Farmasi 2017) mendapat bimbingan dari Dr Yandi Syukri, S.Si., M.SI., Apt.

Disampaikan Amelia pada Jumat (12/7), di Indonesia banyak tanaman yang masih sangat jarang digunakan sebagai tanaman obat salah satunya bambu kuning. Bambu kuning merupakan tanaman yang masih sedikit pemanfaatan, sedangkan di dalam daun bambu kuning terdapat kandungan kimia yang berupa flavonoid.

“Flavonoid dapat digunakan sebagai antibakteri yang dapat membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa yang merupakan sebuah bakteri penyebab infeksi yang salah satunya adalah infeksi saluran kemih,” paparnya.

Prima menambahkan, adanya permasalahan tersebut mendasari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik nanopartikel emas ekstrak daun bambu kuning dan aktivtas dalam menghambat bakteri pseudomonas aeruginosa.

Hasil yang didapat, formula terbaik untuk uji daya hambat pertumbuhan bakteri dari nanopartikel emas ekstrak daun bambu kuning adalah dengan perbanding ekstrak: HauCl4 (1300 µl : 1000 µl), dengan parameter pengukuran aktivitas nanopartikel emas ekstrak daun bambu kuning terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan luas zona hambat sebesar 0,907 cm.

“Pada pengujian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun bambu kuning dapat menghambat aktivitas bakteri pseudomonas aeruginosa,” tandas Prima.