,

Dokter Dituntut Punya Kemampuan Manajerial Unggul

Sistem pelayanan kesehatan yang semakin terintegrasi menuntut dokter tidak hanya mahir memahami kompetensinya saja namun juga skill manajerial yang unggul. Artinya seorang dokter juga harus siap menjadi manajer (manager) yang kemampuan manajerial tersebut perlu terus diasah setiap saat. Tidak jarang keputusan harus diambil dengan tim lintas disiplin yang mengharuskan kerja sama yang harmonis. Kemampuan manajerial juga diperlukan untuk mengelola beragam kepentingan dan sumber daya yang tersedia.

Sebagaimana disampaikan Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc ketika memberi sambutan pada acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter Periode XLII di Auditorium Kahar Muzakkir UII, pada Rabu (18/7). Fakultas Kedokteran (FK) UII kembali melahirkan dokter baru yang berjumlah 76 orang dokter baru, yang terdiri dari 28 laki-laki dan 48 perempuan dengan rata-rata umur kelulusan 25 tahun. Sejak berdiri 17 tahun silam, alumni FK UII telah mencapai 1.545 lulusan dokter.

Ditambahkan Imam Djati Widodo, kemampuan manajerial bagi dokter sangat penting guna menghadapi tantangan di dunia kesehatan yang semakin berkembang pesat, khususnya di Indonesia. “Seperti indikator kelahiran menurut World Health Organization (WHO) mengindikasikan potret umum kualitas kesehatan bangsa ini yang masih perlu dikembangkan. Kematian neonatal, misalnya, masih di angka 70 per 1.000 bayi. Kematian ibu masih mencapai 126 orang per 100.000 kelahiran hidup. Peran dokter sangat menentukan di sini”, imbuhnya.

Selain itu, teknologi di dunia kesehatan juga terus bergerak cepat yang lambat laun dapat menggantikan beberapa tugas medis yang sebelumnya dilakukan dokter. “Teruslah mengasah diri, karena hanya mereka yang dapat mengimbangi perkembanganlah yang dapat terus menjaga relevansinya di tengah-tengah zaman dan masyarakatnya”, pesannya.

Sementara Dekan FK UII, dr. Linda Rosita, M.Kes, Sp.PK menekankan pentingnya pendidikan dokter yang berkelanjutan. Menurutnya, di sini dokter harus sadar bahwa mereka perlu meningkatkan kompetensinya sepanjang hayat. Kepada para dokter baru, ia berpesan agar selesainya pendidikan klinik di kampus justru semakin memacu mereka untuk haus akan ilmu-ilmu baru.

Acara sumpah dokter juga turut disaksikan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DIY, dr. Joko Murdiyanto, Sp.An, Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Ririn Puspandari, M.Kes, beserta perwakilan rumah sakit umum daerah yang selama ini menjadi mitra FK UII dalam mendidik para dokter baru.