,

Era Digital, Santri Harus Melek Berwirausaha

Bukan hal yang tak mungkin jika di era digital santri dapat menjadi pengusaha di samping mengenyam pendidikan agama di Pondok Pesantren. Bertalian dengan hal tersebut, Pondok Pesantren UII bekerjasama denga Kemenpora RI menyelenggarakan seminar kewirausahaan bertema “Santri Innovation And Entrepreneurship Development Program”. Acara itu diselenggarakan pada hari Sabtu (3/11) di Heritage Ballroom Eastparc Hotel Caturtunggal, Depok, Sleman.

Di samping seminar, para peserta juga melakukan kunjungan industri di wilayah Magelang dan Yogyakarta pada hari Minggu (4/11). Turut hadir pada acara tersebut Kepala Bidang Penelususran dan Pemetaan Potensi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI, Dr. Ir. Sutrija, M.Si, Direktur Pondok Pesantren UII, Drs. Asmuni, MA, dan Pengasuh Pondok Pesantren UII, Suyanto, M.Si, M.Pd. Seminar diikuti sekitar 150 santri dari berbagai pondok pesantren di Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, Pengasuh Pondok Pesantren UII, Suyanto mengatakan bahwa memulai berbisnis merupakan proses pembelajaran yang harus dilalui mulai dari proses mengetahui bisnis, mengerjakan, dan berlanjut hingga bisnis menjadi bagian dari karakter. “Bisnis itu menjadi bagian dari karakter kita. Karna dari bisnis kita belajar menjadi sesuatu yaitu menjadi entrepreneurship” pungkasnya. Kemudian ia juga menyampaikan bahwa hal yang terpenting dalam berbisnis adalah belajar hidup bersama dan bisa mentransformasikan ilmu bisnis yang didapat kepada orang lain.

Sementara, Kepala Bidang Penelususran dan Pemetaan Potensi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI, Sutrija mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan kementerian lain untuk mendidik santri berfikir produktif menjadi wirausaha. Hal ini juga sebagai upaya membendung radikalisme.

“Koordinasi dengan Kementerian Agama dan kementrian lainnya untuk memastikan para santri supaya ada deradikalisasi” ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa sekarang ini, banyak kementerian lainnya yang mendukung untuk memfasilitasi kegiatan wirausaha. “Republik ini sedang mencari dan membutuhkan pemuda-pemuda kreatif. Kalian ciptakan kreatifitas, kita dari pemerintah akan memfasilitasi pemuda-pemuda yang kreatif” tegasnya.

Acara selanjutnya, dilanjutkan dengan sharing session oleh para pengusaha sukses, seperti Saptuari Sugiarto (Founder Sedekah Rombongan), Asri Meikawati Hazim (Owner Coklat Ndalem), Bagus Panuntun (Lecture of Management Sociopreneurs and Sustainable Development Enthusiast). Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan industri kerajinan kayu, boneka, dan perkebunan yang ada di wilayah Magelang dan Yogyakarta. (AR/ESP).