FH UII Gelar Kuliah Umum, Bahas Keadilan Internasional untuk Palestina

Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Kuliah Umum Peran Keadilan Internasional untuk Palestina pada Senin (4/3) di Ruang Audio Visual FH UII. Kuliah Umum yang dimoderatori oleh Ketua Program Studi (Prodi) Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. mengundang Direktur Eksekutif Amna Care Fund, Fatma Al Ghussain sebagai narasumber.

Mengawali diskusi, Fatma Al Ghussain menerangkan kondisi Palestina terkini yang semakin memburuk atas kejahatan Zionis Israel. Hingga saat ini, jumlah korban meninggal telah mencapai 29.416 jiwa, 269.465 korban luka-luka, dan 1,7 juta orang hilang. Tragisnya, 70% dari semua korban adalah anak-anak dan perempuan, dengan 50% dari mereka merupakan ibu hamil.

“Lagi-lagi, tidak ada makanan, minuman, listrik, dan pelayanan kesehatan untuk warga Palestina,” ungkapnya.

Merespons kecamuk peperangan, Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinilai merupakan aktor penting yang semestinya telah mengambil keputusan untuk menghentikan penyerangan. Sayangnya, salah satu anggota DK PBB adalah Amerika Serikat yang senantiasa menggunakan hak veto untuk menghalau wacana gencatan senjata.

Lebih lanjut, Dodik Setiawan menjelaskan bahwa bukti-bukti kekejaman Israel hingga kini sudah dipegang oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Para menteri luar negeri dari banyak negara pun disebutkan sedang berdiplomasi untuk memperjuangkan kebebasan Palestina melalui persidangan internasional.

“Tentu saja perjuangan ini baik secara diplomatis maupun secara hukum senantiasa dilakukan tanpa henti, tidak hanya oleh Palestina tapi oleh negara-negara lain seperti Afrika dan negara-negara Muslim. Maka pelanggaran itu ada, dan pelanggaran itu bisa diproses jika ada bukti yang cukup dan kemauan untuk berpolitik, mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional atau Mahkamah Pidana Internasional,” tuturnya. 

Peran Indonesia untuk Palestina

Menurut Fatma Al Ghussain, warga Indonesia dapat turut berperan dalam langkah perjuangan bagi Palestina, semisal dengan ikut menyebarkan informasi tentang situasi Palestina terkini. Selanjutnya, ia mengharapkan meningkatnya kontribusi masyarakat internasional untuk rakyat Palestina dalam menghentikan aksi genosida tersebut.

“Saya datang ke sini untuk menyebarkan informasi terkait Palestina, dan saya pun berharap kalian mampu menceritakan keadaan Palestina kepada masyarakat. Alhamdulillah sudah ada rumah sakit Indonesia dan ada juga rumah sakit yang sedang dibangun. Maka, saya berharap semakin banyak upaya yang dapat dilakukan oleh rakyat Palestina. Hal utama dan realistis adalah upaya menghentikan serangan atas konflik ini,” pungkasnya. (NDW/CWN/JRM)