FK UII Gelar Webinar Menyambut Ramadan dengan Sehat dan Bugar

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) menyelenggarakan webinar nasional bertemakan “Menyambut Ramadan dengan Sehat dan Bugar” pada Sabtu (9/3) dengan menghadirkan dr. Alfan Nur Asyhar., AIFO-K dan dr. Nur Aini Djunet, M.Gizi, FINEM. sebagai narasumber.

Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, dr. Erlina Marfianti, M.Sc., Sp.PD. dalam sambutanya menegaskan bahwa kegiatan yang digelar merupakan program rutin pengabdian masyarakat FK UII, yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat awam terkait kesehatan.

“Acara ini merupakan kegiatan rutin yang sudah digelar selama empat tahun dimulai saat pandemi. Ini merupakan wujud dari kewajiban FK untuk memberikan ilmu kepada masyarakat awam demi meningkatkan kualitas hidup,” tuturnya.

Mengawali diskusi, narasumber pertama, dr. Alfa menjelaskan bahwa niat dapat menjadikan olahraga sebagai ibadah, seperti halnya niat berolahraga agar senantiasa dikuatkan dalam puasa, Itikaf, tarawih, dan ibadah lainnya. Maka dari itu, olahraga juga perlu dilakukan walaupun saat puasa.

“Contohnya adalah makan, makan jika diniatkan agar kuat ibadah dan sebagainya maka menjadi ibadah, begitupun olahraga agar kita sehat, bugar, kuat Itikaf, kuat bekerja, belajar, tarawih. Inilah yang menjadi poin bahwa tidak ada yang sia-sia kecuali kita lakukan sebagai ibadah termasuk olahraga sebagai aktivitas fisik,” terang dr. Alfa.

Terlebih dari perlunya melakukan aktivitas fisik saat puasa, dr. Alfa menyarankan agar setiap orang dapat olahraga sesuai dosis agar tidak mengganggu puasa. Sebagai contoh, saat puasa seseorang tidak direkomendasikan untuk berolahraga sesuai bidang atau kegemaran di pagi hari karena cairan tubuh akan berkurang sementara pengisian ulang masih lama.

“Saat puasa tidak direkomendasikan untuk melakukan latihan sesuai bidangnya tadi. Memang kalorinya bagus terpenuhi, tetapi karena waktu buka puasa masih jauh, maka seseorang akan haus dan lapar dan tentunya dapat mengganggu puasa” jelas dr. Alfa.

Sementara narasumber kedua, dr. Nur Aini memaparkan materi terkait mengatur nutrisi seimbang saat puasa. Saat sahur, seseorang lebih baik untuk mengonsumsi protein, karbohidrat kompleks, dan serat, karena ketiga hal tersebut dapat membuat kandungan gula darah dalam tubuh cenderung konstan kurang lebih selama 3 jam.

Begitupun saat buka puasa, menurut dr. Nur Aini seseorang juga harus memperhatikan zat gizi makro dan mikro (vitamin dan mineral) yang terkandung dalam hidangan makanan dan minuman sehingga mampu membuat tubuh tetap stabil saat menjalankan ibadah puasa.

“Jadi kesimpulannya, jangan lupa piring T (½ sayur buah, ¼ lauk, ¼ nasi saat sahur dan setelah Maghrib, dan itu harus ada. Jangan lupa dengan cairannya 4-4-2 (10 gelas),” terang dr. Nur Aini. (NDW/RS)