,

HAWASI UII Ajak Mahasiswa Cintai Al-Quran

Mengawali tahun 2018, Hafizh-Hafizah Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (HAWASI UII) menggelar kegiatan Tasmi’ul Quran (Semaan Al-Quran) dan Do’a Bersama Menjelang Ujian Akhir Semester (UAS) bertempat di Masjid Ulil Albab UII. Kegiatan yang berlangsung dari Kamis (4/1) hingga Jumat (5/1) ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan yang diselenggarakan oleh HAWASI di setiap pekan pertama. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa penghafal Al-Quran di lingkungan kampus UII.

Tujuan diselenggarakannya Tasmi’ul Quran ini adalah untuk mensyiarkan serta meningkatkan kecintaan sivitas akademika UII terhadap Al-Quran, juga sebagai wadah para penghafal Al-Quran di UII untuk menjaga kualitas hafalan, dengan cara menyimakan hafalannya kepada orang lain. “Acara ini ditujukan untuk memfasilitasi para hufazh di UII agar senantiasa menjaga hafalannya, khususnya bagi penerima beasiswa hafizh Al-Quran. Selain itu tentu untuk mensyiarkan Al Quran kepada civitas akademika UII secara umum,” ujar Wahyu selaku wakil ketua HAWASI.

Salah satu peserta Tasmi’, Salman, mengaku merasakan manfaat dari acara ini. “Saya sangat merasakan manfaat kegiatan Tasmi ini, karena memberi saya wadah untuk menjaga hafalan, karena sebelum kegiatan semaan tentu saya harus persiapan terlebih dahulu,” ujar Salman, yang juga merupakan penerima beasiswa hafizh Al-Quran UII.

Adapun rangkaian kegiatan Tasmi’ul Quran diawali dengan pembacaan juz 1 pada Kamis sore (4/1), hingga juz 8 pada malam hari. Kemudian, pembacaan juz 9 dimulai pada Jumat pagi (5/1) hingga selesai juz 30 pada sore hari. Selepas ashar, acara dilanjutkan dengan khatmil Quran serta tausyiah bertemakan “Kedahsyatan Al Quran” yang disampaikan oleh Ustadz Sulkhan Zainuri LC MA. Acara kemudian ditutup dengan do’a bersama menjelang UAS yang langsung dipimpin Ustadz Sulkhan selaku pemateri.

Dalam tausyiahnya, Ustadz Sulkhan menjelaskan mukjizat Al-Quran yaitu bahwa Al-Quran akan senantiasa terjaga sepanjang masa. Ia kemudian menyinggung terkait ditemukannya Mushaf Sana’a atau Manuskrip Sana’a, yang merupakan salah satu Mushaf Al Quran tertua di dunia sebagai bukti otentik dari peninggalan sejarah Islam. Selain itu, kemukjizatan Al-Quran adalah tidak akan mengalami penambahan dan pengurangan, hal itu juga karena Al-Quran senantiasa dijaga oleh para penghafal dari generasi ke generasi.

Ustadz Sulkhan mengakui bahwa geliat dan kecintaan pemuda terhadap Al-Quran semakin hari semakin terasa. Ia berharap bahwa semangat dan kecintaan terhadap Al-Quran tersebut harus senantiasa dijaga. Ustadz Sulkhan juga mengajak jamaah untuk menumbuhkan kembali kecintaan terhadap Al-Quran, karena begitu banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dituai dari Al-Quran. “Ketika kita berinteraksi dengan Al-Quran maka kita akan banyak menemukan kisah kisah, ilmu pengetahuan, bahkan cara untuk mengatasi berbagai macam problematika sosial,” ujarnya. (MIH/RS)