,

Ini Lima Soft Skill Penting Agar Sukses di Dunia Kerja

Teknik Elektro UII menyelenggarakan Webinar dengan tema “Softskill Dunia Kerja” melalui aplikasi zoom dengan narasumber alumni, Adang Atfan Ludhantono, M.T. Adang menjelaskan pengertian bahwa Soft Skill meliputi kepribadian, atribut personal, serta kemampuan komunikasi yang dibutuhkan untuk sukses dalam sebuah pekerjaan. Ia juga menyampaikan beberapa cara untuk mengembangkan soft skill tersebut.

Soft skill yang terpenting adalah kemampuan memecahkan masalah yang rumit. Menurutnya, dalam dunia kerja hard skill sebagai kemampuan utama tidak cukup diimplementasikan secara independen, namun harus diiringi soft skill. “Salah satunya adalah kemampuan memecahkan masalah. Jika di elektro ibarat pelajaran kalkulus integral yang dapat mengasah kemampuan memecahkan masalah secara cepat”, ujarnya.

Ia menambahkan terlebih dalam dunia kerja dibutuhkan kemampuan penyelesaian masalah secara cepat. Ketika kita sudah bisa memitigasi masalah maka akan lebih mudah mengatasi masalah dan dipercaya orang lain untuk menyelesaikan masalah.

Selanjutnya ada soft skill berupa kemampuan berpikir kritis dan analitis. Sebelum memecahkan masalah harus sesuai dengan fakta dan data. Hal tersebut erat kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis. Dengan adanya fakta dan data masalah atau ide yang disampaikan akan lebih kuat kebenarannya dan lebih mudah untuk diterima orang lain. Kemampuan analisis juga jangan sampai terlupakan diperhatikan baik-baik sebelum mengambil keputusan.

Soft skill lainnya yang juga penting adalah kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif. Semua hal tersebut bisa ditingkatkan dengan senang atau rajin membaca, baik membaca buku, ilmu-ilmu baru, berita, dan lainnya. “Inisiatif itu kita lakukan saat kita harus punya sesuatu yang melebihi apa yang harus kita kerjakan”, tegasnya.

Soft skill berikutnya adalah kepemimpinan dan pengaruh sosial. Setiap manusia merupakan pemimpin tapi tidak semuanya punya jiwa kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan dapat dipupuk dengan mengikuti organisasi-organisasi kampus tidak harus juga organisasi yang formal melalui kepanitian pun dapat mengasah kepemimpinan. Pengaruh sosial sangat penting saat menyampaikan ide kalau punya konsep tapi pengaruh sosialnya kurang maka konsepnya tidak akan sempurna. Dengan pengaruh sosial harus bisa membawa rekan-rekan kerja untuk mempunyai pemahaman terhadap apa yang kita lakukan.

Soft skill terakhir adalah kecerdasan emosional. Dalam dunia kerja pintar saja tidak cukup melainkan dibutuhkan adab-adab bagaimana berhubungan dengan orang lain. Jika di Jawa ada yang namanya sopan santun yang wajib diimplementasikan ketika bersosialisasi dengan orang lain.

“Jangan lupakan soft skill yang harus dipunyai yakni komunikasi. Sehebat apapun ide, cara penyelesaian masalah, teknik kerja tanpa komunikasi yang baik maka tidak akan efektif. Komunikasi yang baik jika mampu menyampaikan pesan secara baik ke subjek tujuan. Subjek tujuan dengan berbagai level harus kita ketahui agar mudah menyamakan level komunikasi. Level komunikasi adalah tingkatan komunikasi kepada subjek tujuan akan berbeda cara berkomunikasi antara saya dengan anda dan ketika saya dengan pimpinan saya”, pungkasnya. (HN/ESP)