Kebijakan Baru Beasiswa Van Deventer-Maas Indonesia Lebih Mudah

Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Keadaan ekonomi yang tidak merata membuat beberapa orang mempertimbangkan kondisi finansial. Namun hal itu bisa diatasi dengan adanya beasiswa yang dapat mendukung proses belajar di universitas. Salah satunya beasiswa Van Deventer-Maas Indonesia tahun 2022 yang hadir dengan kebijakan baru.

Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Yayasan Van Deventer-Maas Indonesia (YVDMI) melaksanakan sosialisasi secara daring pada Jum’at (25/2). Jalannya kegiatan diawali dengan sambutan dari Pariasih Manoto selaku Head Office VDMI. Sementara hadir sebagai pembicara Communication and Alumni Relations VDMI, Dios Larosa, dan Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A. selaku Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian dan Kesejahteraan (DPK UII).

Van Deventer-Maas merupakan beasiswa yang dibentuk oleh satu keluarga yakni Coen Van Deventer dan Elisabeth (Betsy) Maas. Berkunjung ke Indonesia pada tahun 1898 di daerah Ambon dan Semarang, lalu bertemu dengan ayah R.A Kartini. Melihat upaya yang dilakukan R.A Kartini di dunia pendidikan terutama untuk perempuan Indonesia, membuat mereka terdorong membangun beberapa yayasan diantaranya Yayasan Max Havelaar, Yayasan Tjandi, dan Yayasan Kartini pada tahun 1912 sampai 1913.

Yayasan Van Deventer sendiri resmi berdiri pada tahun 1917, yang pada saat itu mendanai tiga sekolah menengah untuk perempuan di Semarang, Bandung, dan Solo. Menjadi Yayasan Van Deventer-Maas Indonesia (VDMI) pada tahun 2017 setelah pergeseran lokasi beasiswa dari Netherland ke Indonesia.

UII menjadi salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta yang diberikan kesempatan untuk berpartner bersama VDMI dalam penyelenggaraan Beasiswa VDMI. Tujuan VDMI yang sejalan dengan UII yakni memberikan kesempatan yang luas bagi anak bangsa. Pada kegiatan ini, ditujukan bagi mahasiswa yang mempunyai prestasi dan pengalaman positif namun memiliki kendala secara finansial untuk biaya pendidikan.

Hazhira Qudssyi, S.Psi., M.A mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan Beasiswa VDMI di UII dan dimanapun akan dihitung dari persentase pendaftar. Semakin banyak pendaftar dari mahasiswa UII tentunya peluang untuk mendapatkan Beasiswa VDMI akan jauh lebih besar. Sehingga mahasiswa UII bisa mendapatkan manfaat dari Beasiswa VDMI. Kemudian untuk dokumen yang masih biasa dibandingkan beasiswa-beasiswa yang diinfokan di UII. “Apalagi kemarin ada update di IG UII, sudah ada kemudahan dari pihak VDMI untuk kita tidak perlu upload dokumennya, cukup daftar dulu kemudian menyusul/upload berkasnya,” jelasnya.

Pendaftaran beasiswa dibuka dari 10 Februari – 10 Maret 2022, dilakukan secara online melalui tiga tahap. Pertama, mendaftar menggunakan email aktif pada laman ers.vdms-scholarship.org. Para pendaftar bisa melewatkan upload berkas terlebih dahulu, cukup mengisi form dengan teliti dan benar.

Kedua, pendaftar yang lulus akan mendapat email dari VDMI (Invited) untuk submit dokumen persyaratan beasiswa. Pada tahap dua ini banyak hal yang harus diperhatikan yaitu keaslian dan kebaruan berkas. Pada esai misalnya, seharusnya tidak ditulis dalam bentuk poin-poin saja, namun sebelumnya sudah dijelaskan di manual book, esai ditulis berdasarkan data pribadi, kehidupan keluarga, alasan ingin mendapatkan beasiswa VDMI, dan hal apa yang menjadi pertimbangan VDMI sehingga layak untuk dipilih, serta setelah dipilih hal apa yang akan dilakukan untuk sekitar.

“Esai ini tidak ada yang namanya duplikasi, karena beberapa calon penerima yang memberikan esai, kita anggap ketika esainya sama itu langsung kita reject dan itu terjadi di beberapa universitas” ujar Dios Larosa.

Beberapa persyaratan beasiswa Van Deventer-Maas Indonesia diantaranya surat keterangan tidak mampu. Bagi mahasiswa yang terkendala untuk persyaratan surat keterangan tidak mampu maka informasi lengkap sudah terdapat di manual book bahwa dapat digantikan dengan surat rekomendasi dari universitas yang menyatakan sebagai mahasiswa yang membutuhkan bantuan dana dan sekarang sedang mengalami kesulitan finansial.

Mahasiswa dapat mengajukan ke Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII. Kemudian tidak sedang menerima beasiswa lain. Ketika sudah menjadi penerima VDMI maka harus aktif dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh VDMI. Memang yang dibutuhkan dan bermanfaat. “Kembali lagi sudah dijelaskan di manual book, maka lengkapilah segala sesuatu persyaratan tersebut, dan yang paling penting ketika di esai berkata jujurlah dengan keadaan yang sebenar-benarnya, karena aura kejujuran itu sendiri akan muncul kalau benar membutuhkan.” jelas Dios Larosa.

Tahap ketiga adalah tahap dimana para pendaftar dinyatakan lolos dan mendapatkan email (selected) congratulations. Pada tahap ini akan diminta untk mengapload pass photo and bank account. Penerima beasiswa VDMI akan mendapatkan dana sebesar Rp. 750.000,- setiap bulannya yang akan dikirimkan langsung ke rekening pribadi, jika memiliki poin TOEFL 500 dan lulus tepat waktu maka akan mendapatkan bonus, dan bisa mengikuti kegiatan-kegiatan Capacity Building untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa.

Pariasih Manoto menambahkan, untuk Capacity Building berusaha sedemikian rupa untuk berbeda dengan yang sudah didapatkan ketika kuliah, tidak mengulanginya lagi, jadi lebih kepada hal-hal yang praktik.

Dios Larosa menutup kegiatan dengan mengungkapan harapannya. “Semoga sosialisasi ini tidak seperti angin lalu, jadi bagi yang sudah menginvestasikan waktu, menginvestasikan tenaga, kouta, jadi dimanfaatkan, langsung daftar saja, kita sudah memberikan banyak informasi, langsung daftar, dan kita langsung lihat sistem apakah yang daftar dari UII ada peningkatan atau tidak,” ungkapnya.

“Kalau ada opportunity jangan berpikir saya bisa atau tidak bisa, grab dulu saja, langsung ambil. Balik dari sini sudah jelas apa, buka lagi ers (link pendaftaran), langsung daftar saja, itu saja,” tutup Pariasih Manoto. (YA/RS)