Kiat Sukses Lolos Program IISMA

Mahasiswa FIAI Sabet Juara 1 Artikel Ilmiah Nasional

Direktorat Kemitraan dan Kantor Urusan Internasional (DK KUI) Universitas Islam Indonesia (UII) melaksanakan program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) Bootcamp. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari (24-25/2). Adapun tujuan utama diadakannya IISMA Bootcamp adalah untuk memberikan bekal kepada mahasiswa UII yang ingin mendaftar program IISMA 2022 pada bulan Maret 2022.

Pada hari kedua, terbagi dalam tiga sesi dengan tiga pembicara. Sesi pertama mengangkat topik “How to Brand Yourself: menjadi kandidat yang susah ditolak” dengan pembicara Siti Mahdaria, S.E., M.Mktg.Coms. Ia menyampaikan terkait personal branding dalam konteks mencari beasiswa. Ia juga menyampaikan bahwa dalam personal branding ada dua garis, warna biru dan kuning. Pada garis warna biru tertera “How you perceive yourself” dan pada garis warna kuning tertera “How other sees you.”

“Personal branding adalah bagaimana persepsi orang terhadap diri kita, bagaimana kita melihat diri kita sendiri,”ujar Ria. Bila diambil kesimpulan, personal branding adalah intersection atau titik temu antara dua garis (biru dan kuning) atau bisa disebut dengan cara mempromosikan diri. Dalam konteks IISMA, personal branding bisa melalui tulisan, karena seleksinya dengan essay, motivation letter, dan lain sebagainya,” jelas Siti Mahdaria.

“Bagaimana cara kita untuk mempromosikan diri kita melalui dokumen-dokumen yang kita siapkan,” ucap Siti Mahdaria. Memang tidak semua beasiswa atau program exchange berbasis dokumen lalu wawancara. Ada yang hanya berbasis dokumen saja.

Personal branding memiliki beberapa manfaat, misalnya help you to stand out, networking, build credibility and confidence and showcase your skills. Di akhir materinya, Siti Mahdaria juga memberikan dua exercise terkait refleksi personal branding dan menyebutkan sedikit formula personal branding.

Materi kedua, dengan topik “Mengelola Ekspektasi: Siap Menang, Siap Kalah” disampaikan oleh Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A. Ia menyampaikan bahwa topik ini adalah sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Hazhira Qudsyi menyatakan bahwa, banyak orang yang mengira ekspektasi sama dengan harapan. Dalam konsep variabel psikologi, harapan bersifat multiperspektif, dengan maksud pandangan umum dalam memaknai suatu hasil yang dilihat dari berbagai sudut pandang (tidak hanya kepentingan diri sendiri). Tetapi jika ekspektasi lebih ke egosentris dan terfokus pada keinginan pribadi.
“Yang paling penting sekarang adalah bagaimana orang memiliki keterampilan atau terampil untuk mengelola ekspektasi yang dipunya, sehingga dapat balancing,” ucap Hazhira.

Dalam hidup, kadang menang, kadang kalah. Banyak orang bersiap untuk menang, namun tidak siap untuk kalah, bisa jadi, ketika Allah menghadirkan kemenangan, kita jadikan sombong, tidak terkendali. Bisa jadi, dengan kekalahan, justru berkembang dan berubah. Dalam program IISMA ada dua kemungkinan ini. “Kita diajak untuk mempersiapkan diri dari segala kemungkinan yang terjadi,” ujar Hazhira.

Selanjutnya pada sesi ketiga, sharing session bersama awardee Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) dipandu oleh Riefki Fajar Ganda Wiguna, S.Pd., M.Hum. Dalam sesi ini berlangsung diskusi secara mendalam terkait culture, akademik, serta tips & trik untuk dapat menghadapi permasalahan ketika mendapatkan kesempatan IISMA. Pada sesi kali ini, peserta bootcamp dibagi menjadi empat room. Masing-masing diperbolehkan pindah ke room yang lain jika diperlukan. (LMF/RS)