KOPMA FE UII Gelar Seminar dan Talkshow Kewirausahaan

Memperingati hari jadinya yang ke-23 tahun dan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kewirausahaan dan koperasi, Koperasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi (KOPMA FE) Universitas Islam Indonesia (UII) menginisiasi diadakannya seminar nasional dan talkshow kewirausahaan.

Seminar nasional mengambil tema “Kewirausahaan dan Koperasi Dalam Menghadapi Tantangan Global”. Sementara talkshow mengangkat tema “Enterpreneur, Technopreneur, dan Sociopreneur Dalam Membangun Perekonomian Indonesia”. Acara ini berlangsung di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta, pada Sabtu (3/3).

Hadir sebagai pembicara dalam acara seminar nasional Asisten Deputi Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian, Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementrian Koperasi Dan UKM, Drs. Talkah Badrus, MM., dan Kasubid Koperasi Dan Kewirausahaan Sekertariat Kabinet RI, Gunawan, M.AP.

Talkah Badrus, dalam seminar nasional mengatakan bahwa ada beberapa permasalahan yang masih dihadapi oleh koperasi yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), kelembagaan, manajemen dan teknologi, pembiayaan atau permodalan, serta yang terakhir produksi dan pemasaran.

Disampaikan Talkah Badrus, dalam mengatasi permasalahan yang ada, dilakukan Kebijakan Reformasi Koperasi melalui 3 langkah. Pertama, Rehabilitasi yang berarti pembaruan organisasi koperasi melalui pemutakhiran data dan pembekuan atau pembubaran koperasi.

Kedua, Reorientasi yaitu merubah paradigma dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif. Dan yang terakhir yaitu Pengembangan yang bertahap dan berstruktur dengan berfokus kepada koperasi sektor riil yang berorientasi ekspor pada karya dan digital ekonomi.

Sementara disampaikan Gunawan, Indonesia pada lima tahun kebelakang sampai saat ini masuk ke dalam era dimana Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau era kewirausahaan. Presiden Indonesia, Joko Widodo mempunyai background sebagai seorang wirausahawan, beliau mempunyai concern yang lebih terhadap hal-hal terkait dengan kewirausahaan.

“Presiden Joko Widodo sangat tahu bahwa banyak pemerintah daerah yang membuat regulasi yang justru membuat bottleneck atau sebuah hambatan dari sebuah UMKM di lapangan. Maka dari itu, Presiden pada Rapat Kerja Pemerintah dengan Gubernur dan Kepala Daerah pada tanggal 8 April 2017 menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepala daerah untuk menghapus peraturan daerah yang menghambat UMKM untuk berkembang,” Jelas Gunawan.

Gunawan juga menggaris bawahi bahwa pada pidato yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 September 2016 lalu. Presiden berharap kedepannya koperasi bisa dibangkitkan lagi fungsi dan keberadaannya serta meningkatkan kualitasnya. Agar nantinya bisa menopang perekonomian Indonesia. salah satunya dengan meningkatkan keprofesionalan pengurus koperasi.

Selain Seminar Nasional, juga diadakan acara Talkshow yang diisi oleh Owner Kedai Digital, Saptuari Sugiharto, Owner Astoetik, Nova Suparmanto dan Owner Preksu, Ferry Atmaja. Ketiganya merupakan contoh wirausahawan yang sukses dalam menekuni usahanya yang telah dirintis selama bertahun-tahun.

Saptuari Sugiharto selaku Owner dari Kedai Digital yang saat ini sudah membuka lebih dari 60 cabang di lebih dari 36 kota di Indonesia, mengatakan bahwasanya menjadi pengusaha bukanlah sesuatu yang instan dan bisa didapatkan dengan dengan cepat. Namun menjadi pengusaha atau wirausahawan dibutuhkan ketekunan yang tinggi dan kekuatan mental, karena pasti ada satu titik dimana kita jatuh dan usaha tidak berjalan dengan lancar.

“Pada saat itulah kita dihadapkan oleh dua pilihan, yaitu keluar dan mencari pekerjaan lain atau bangkit dan tetap berusaha,” ujarnya. (RRA/BKP/RS).