Kupas Tuntas PIMNAS Bersama Excellent Community dan PKM Corner UII

PKM Corner UII bersama Excellent Community (EC) UII mengadakan webinar daring “Tips Lolos Pendanaan PKM & Penjelasan Pembuatan Proposal PKM Mahasiswa Excellent Community”. Acara ini berlangsung pada Jumat (4/3) dengan narasumber Ainun Naim selaku Direktur PKM Corner sekaligus Finalis PIMNAS 34.

Ainun Naim menjelaskan bahwa kreativitas sangat dibutuhkan di PKM. Keunikan, kebaruan, keaslian, dan kebermanfaatan yang diberikan dari ide setiap skema menjadi perhatian bagi peserta PKM. Menurutnya, menjadi kreatif tidak bisa instan. Motivasi dan kiat-kiat hanya berdampak 1% dari sekian banyak input yang diberikan. Sementara dorongan dari diri sendiri untuk maju dan berpikir beda memberikan dampak yang lebih besar yakni 99%.

Ia menambahkan UII termasuk klaster 1 Perguruan Tinggi Bidang PKM sehingga mendapatkan kuota maksimal sebanyak 1.000 proposal. Data jumlah proposal PKM yang disubmit UII pada tahun 2021 sebanyak 510 proposal. UII menjadi perguruan tinggi swasta peringkat pertama dan peringkat 9 di antara PTN dan PTS dengan 14 tim lolos ke PIMNAS.

Jenis tahapan PKM terbagi menjadi dua. Pertama, PKM 8 bidang yang terdiri dari PKM Riset (PKM RE – PKM RSH), PKM Pengabdian kepada Masyarakat, PKM Kewirausahaan, PKM Penerapan Iptek, PKM Karsa Cipta, PKM Karya Inovatif, dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif. Proposal mendapatkan pendanaan, memiliki alat atau hasil riset, dan mengikuti Monev/PKP2. Kedua, PKM Karya Tulis terdiri dari PKM Artikel Ilmiah dan PKM Gagasan Futuristik Tertulis.

Setiap mahasiswa dapat mengajukan lebih dari satu proposal namun hanya bisa menjadi ketua dalam satu tim saja. Ketika berhasil memperoleh pendanaan maka hanya bisa mengikuti dua proposal. Proposal yang tidak lulus bisa digunakan untuk kompetisi lainnya. Sebagaimana yang dilakukan oleh tim mahasiswa dari Teknik Elektro yang membuat mobil listrik berteknologi F1 berlaga hingga ke negara Jepang.

Tahapan dalam penyusunan proposal PKM adalah dengan membentuk tim dan mencari dosen pendamping. Dilanjutkan dengan pembuatan proposal yang mengharuskan untuk paham akan topik yang diangkat. Ide dapat ditemukan melalui judul-judul pada proposal yang lolos pimnas sebelumnya, masalah sekitar, berita, kegiatan sosial, materi perkuliahan, dan buku-buku bacaan.

Ia memberikan tips dan trik dalam mengikuti PKM sangat dibutuhkan manajemen waktu yang baik, menguatkan chemistry dalam tim, menjaga komitmen, saling mendukung, sering melakukan diskusi, dan tentunya perbanyak doa. Penilaian proposal selain ditentukan dari syarat administrasi juga mencakup kesesuaian format proposal dan bidang PKM yang dipilih.

“Dari evaluasi tahun 2021, dari 59.764 proposal, sebanyak 69,2% tidak lolos. Pada tahap 2 bagian Dikti, 65,2% tidak lolos dan 34,8% lolos tahap dua bagian vokasi. Penyebab paling dominan yaitu 73,7% karena kesesuaian persyaratan administrasi, fatalnya disini”, tegasnya.

Naim menutup penyampaian materi dengan penyampaian tugas bagi mahasiswa EC angkatan 2019,2020, dan 2021 untuk wajib membuat proposal PKM. Proposal yang dibuat merupakan karya tim dan harus sesuai pedoman PKM 2022. Anggota dari lintas bidang sangat dianjurkan berdasarkan kebutuhan tema proposal.

Untuk waktu pelaksanaan mentoring pada 11 maret, dilanjutkan pengecekan proposal 16 Maret, pengerjaan pembuatan proposal 4-17 Maret, review proposal oleh reviewer pada 18-24 Maret, perbaikan hasil review konten proposal PKM 25-27 Maret, unggah proposal ke SIMBELMAWA 28 Maret, validasi dosen pendamping 29 Maret, dan validasi perguruan tinggi pada 30 Maret. (YA/ESP)