,

Lantik Pejabat Struktural UII, Rektor Ajak Berpikir Kreatif dan Inovatif

Pejabat Struktural Universitas Islam Indonesia (UII) Periode 2022-2026 dilantik dan diambil sumpahnya oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. di Gedung Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII pada Kamis (1/9). Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan pimpinan dari pejabat struktural yang dilantik untuk periode 2022-2026.

Prof. Fathul Wahid dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian para pejabat struktural periode 2018-2022. Sementara untuk para penerus selanjutnya, ia berharap agar dalam mengemban tugas tetap rukun dan tentram. Ke depannya kerja sama dapat terjalin dengan baik sehingga dapat menghadapi tantangan yang tentunya semakin berat.

“Pentingnya terus menjaga komunikasi antar unit agar berjalan dengan baik termasuk pada kepengurusan Yayasan Badan Wakaf, karena dengan adanya komunikasi hubungan antar rekan kerja akan baik ke depannya. Bahwa ide-ide akan teralokasikan dengan baik dan gagasan akan tersalurkan dengan baik” tutur Rektor UII. 

Prof. Fathul Wahid menekankan untuk mewaspadai adanya turbulensi karena untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Turbulensi juga dapat terjadi karena adanya kesalahpahaman antar rekan kerja,  kurangnya komunikasi, ide tidak tersampaikan dengan tuntas atau rumah kreativitas yang diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Tidak hanya itu, Prof. Fathul Wahid berpesan untuk berpikir kreatif dan tidak biasa (Thinking out of the box). Namun, tetap memperhatikan pada bingkai atau batasan yang telah disepakati bersama. “Karenanya berpikirlah dengan perspektif yang baru tapi tetap memperhatikan bingkai atau batas yang telah disepakati. Jika bingkai tersebut masih kecil maka kita besarkan bersama bingkai tersebut”, ujarnya.

Terakhir, Prof. Fathul Wahid mengingatkan bahwa tantangan semakin berat dan menekankan untuk mendetailkan setiap permasalahan pada rapat kerja seperti masalah keuangan. Ide-ide cara menyelesaikan permasalahan tersebut akan ditampung untuk mengembangkan dan mengedepankan UII. “Ketika anggaran tersebut menjadi terbatas itu tidak akan menjadi alasan dan tidak menjadi argumen untuk tidak membuat inovasi. Saya ingin dengan anggaran yang terbatas, terencana, kita masih bisa bergerak dengan kecepatan penuh”, tandasnya.

Sementara Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Drs. Suwarsono Muhammad, M.A. yang turut hadir memberikan beberapa pesan. Pertama, selama bekerja untuk tetap semangat,  bekerja lebih cepat lebih baik, lebih maju lebih produktif ,dan lebih akseleratif. Berikutnya yang kedua, pelantikan pejabat struktural diharapkan ada yang berada dari tenaga kependidikan, karena ia ingin pejabat tersebut lebih fulltime dalam bekerja.

Pejabat struktural yang diisi oleh tenaga kependidikan, di antaranya pada Direktur Sarana dan Prasarana (Cahyo Nugroho, A.Md.), Direktur Perpustakaan (Muhammad Jamil, S.IP.), dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Rifqi Sasmita Hadi, S.E., M.M.).

Berikutnya, yang ketiga bahwa Ketua PYBW UII juga mengatakan bahwa para pejabat struktural yang dilantik terdapat dua macam, yaitu pejabat struktural terkait dengan disiplin ilmu, yaitu pusat studi dan di luar dari disiplin ilmu. Ia meyakini masing-masing pejabat memiliki ciri khas yang berbeda. 

“Hal itu berbeda dengan pejabat struktural di luar disiplin ilmu, seperti SDM, Keuangan, sistem informasi. Sedangkan pejabat struktural di luar disiplin ilmu memiliki khas yaitu jabatan sub sistem, yaitu sistem yang diperlukan untuk mendukung dan dibutuhkan pimpinan universitas. Oleh karena itu, pejabat tersebut harus memberikan dukungan administratif kepada pimpinan universitas, tidak hanya itu pejabat struktural yang terpilih diharapkan  memiliki prinsip rasional dan terukur”, tandasnya.

Pejabat struktural pusat studi diharapkan dapat merilis 2 sampai 3 halaman pamflet yang merespon isu-isu kemanusiaan. Pamflet yang cerdas untuk menyuarakan UII. (PN/ESP)