,

Mahasiswa UII Belajar Teknologi Hijau di Jepang

Perkembangan teknologi yang kian masif saat ini menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi mahasiswa. Pasalnya, dengan berbagai macam perkembangan teknologi saat ini mahasiswa mampu berfikir secara kritis dalam penggunaannya guna memecahkan berbagai masalah. Minat yang tinggi untuk mempelajari teknologi ini menghantarkan lima mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) belajar ke Jepang dalam Sakura Science Program yang berlangsung di Tokyo University of Science.

Disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., Sakura Science Program ini menjadi jalan bagi mahasiswa untuk bisa menambah pengalaman di tingkat internasional. Harapannya, dengan mengikuti program ini mahasiswa dapat melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sehingga ilmu yang diperolah dapat diterapkan di kehidupan.

“Pengalaman internasional akan memberikan mahasiswa ilmu yang lebih banyak, maka kepada mahasiswa yang mengikuti program ini, laksanakan program ini dengan sungguh-sungguh,” ungkapnya di saat pelepasan mahasiswa yang diadakan di Gedung Rektorat, kampus terpadu UII (11/7).

Direktur Pembinaan Kemahasiswaan, Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng., mengatakan pengalaman internasional akan meningkatkan kualitas dan kemampuan mahasiswa selaras dengan visi UII yakni internasionalisasi universitas. Tak hanya tenaga pendidik saja namun mahasiswa juga perlu mengembangkan kemampuannya hingga kancah dunia.

“Ini membuktikan mahasiswa kita mampu bersaing dengan mahasiswa lain tak hanya nasional namun juga internasional. Mahasiswa UII itu yang pasti harapannya dapat berprestasi, memotivasi dan menginspirasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Teknik Lingkungan, Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D. mengatakan Sakura Science Program ini merupakan hibah yang diperoleh dari lembaga Japan Science and Technology (JST) agency. Selama tiga tahun terakhir Teknik Lingkungan telah mengirimka mahasiswanya guna mengikuti program ini di Tokyo University of Science.

“Alhamdulillah tiga tahun terakhir kita mampu mengirimkan mahasiswa guna menambah wawasan mengenai penggunaan teknologi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan,” tuturnya.

Eko Siswoyo menjelaskan selama berada di Jepang, kegiatan para mahasiswa akan banyak berkutat pada praktik dan kunjungan ke beberapa laboratorium yang ada di Tokyo University of Science. “Di samping itu, kita juga akan berkunjung ke beberapa industri dan pusat riset yang fokusnya pada teknlogi hijau masa depan”, ujarnya. (ENI/RS)