Mahasiswa UII Gelar Pameran Komik Bertemakan HAM

Mahasiswa Hubungan Internasional (HI) UII menggelar Pameran Komik bertemakan Hak Asasi Manusia (HAM). Pameran tersebut digelar selama 3 hari, 17-19 Januari 2018, di Gedung Moh Hatta Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman. Pameran ini merupakan sebuah bentuk tugas akhir dari mata kuliah Pengantar Studi HAM. Terdapat lima hak yang diangkat dalam pameran yakni hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosial dan han budaya.

Hangga Fathana, SIP., B.Int.St., MA. selaku dosen pengampu mengatakan dipilihnya komik sebagai tugas akhir karena bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui visual dan teks. “Komik ini dilihat sebagai salah satu media yang mudah dipahami oleh masyarakat secara umum, dan masyarakat tidak harus memiliki suatu keahlian khusus dalam memahami isi dan pesan yang ingin disampaikan melalui gambar dan teks,” ujar Hangga.

Dari kelima tema yang diangkat, masing-masing komik menjelaskan bagaimana jalannya suatu penerapan HAM yang berbeda di berbagai negara di dunia. Karena selama ini banyak masyarakat Indonesia, ketika memahami HAM masih terpolarisasi menjadi dua yaitu pro dengan konsepsi barat mengenai HAM dan yang kontra.

“Barat ingin menancapkan ke-hegemonian-nya melalui Deklarasi Universal HAM. Namun pada dasarnya, penerapan HAM berbeda-beda dan ada pada struktur sosial manapun. Sehingga kita harus melihat HAM dalam dua level yaitu universal dan relatif,” ujar Hangga lebih lanjut.

Sementara disampaikan Desti Putri Cahyani selaku mahasiswi yang mengambil mata kuliah pengantar studi HAM, Malaysia merupakan salah satu negara yang masyarakatnya tidak menerapkan hak politik. “Kami memandang pelaksanaan per-politik-an di Malaysia tidak terlaksana dengan baik karena hak politik dari setiap warga negaranya di bungkam oleh pemerintah yang sedang berkuasa,” ujar Desti.

Dengan adanya pameran komik ini diharapkan ke depannya akan meningkatkan pemahaman baik bagi mahasiswa maupun masyarakat mengenai HAM yang tidak lagi terpolarisasi menjadi dua yaitu pro barat dan non-barat. Dan di semua struktur sosial masyarakat memiliki dua sisi HAM yang universal dan relatif. (RRA/RS)