,

Mahasiswa UII Tegaskan Dampak Perubahan Iklim di Forum Internasional

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan partisipasinya dalam ajang internasional. Kali ini mahasiswa Fakultas Hukum UII, Alif Muhammad Gultom (2016) dan Anggraeni Nawang Hapsari (2015) mempresentasikan papernya yang berjudul “Climate Change: Impact Vulnerabilities and Seriousness of Indonesian Government”. Makalah tersebut disampaikan dalam ajang International Seminar on Energy Law yang diselenggarakan oleh Law Student’s Association, Ahmad Ibrahim Kulliyah of Laws (AIKOL), International Islamic University Malaysia (IIUM).

Bertempat di Al-Nawawi Conference Room, Level 4, AIKOL IIUM, Malaysia pada Rabu (04/10), Seminar Internasional tersebut mengangkat tema “Adapting to The Threat of Climate Change in The Region”. Seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai konsep perubahan iklim, resiko yang ditimbulkan, serta seberapa jauh upaya mitigasi yang perlu dilakukan.

Disampaikan Alif Muhammad Gultom dalam paparan materinya bahwa energi di yang ada di muka bumi ini sangat diperlukan keberadaannya untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

“Hubungan antara energi yang kita gunakan hari ini dan iklim bumi bergantung pada sumber energi. Orang menggunakan energi untuk transportasi, listrik, komunikasi, dan lain-lain”, tuturnya

Lebih lanjut Alif Muhammad Gultom menegaskan bahwa Indonesia sudah menetapkan regulasi yang mengatur tentang energi sebagai pedoman dalam pengelolalaan energi nasional.

“Regulasi tentang Energi di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 yang menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri dan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan”, pungkasnya.

Sementara Anggraeni Nawang Hapsari menyatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya energi yang cukup melimpah. Karena letaknya di daerah khatulistiwa, menyebabkan Indonesia mendapat cukup energi dari matahari, sehingga ke depan pemerintah harus mulai memanfaatkan energi tersebut.

“Pada tahun 2025, Indonesia berencana untuk tidak lagi menggunakan minyak sebagai sumber pembangkit tenaga listrik dan beralih ke sumber energi terbarukan lainnya, seperti tenaga surya maupun tenaga air sebagai kunci ketahanan energi Indonesia”, ungkapnya.

Partisipasi mahasiswa UII dimaknai sebagai wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman, serta menebar energi positif kepada yang lainnya. Berbeda suku, berbeda bahasa, berbeda bangsa, berbeda negara, berkumpul dan duduk bersama dalam satu visi yang sama. Seminar juga dihadiri oleh Assoc. Prof. Dr. Maizatun Mustapha selaku Keynote Speech, serta puluhan mahasiswa peserta summer camp. (IH)