Mahasiswa UII Teliti Permeasi Andrografolid Untuk Pengobatan Diabetes

Sekelompok mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) melakukan penelitian andrografolid sebagai sediaan transdermal. Penelitian ini mengangkat judul Studi In-Vitro Permeasi Andrografolid Sebagai Inovasi Pembuatan Sediaan Transdermal Solusi Cerdas Pengobatan Diabetes Mellitus.

Beranggotakan Hani’atul Kharimah (angkatan 2014), Prima Aulia Putra (angkatan 2015) dan Sherina Nabila Putri Hakim angkatan 2017, tim mahasiswa UII tersebut melakukan penelitian melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Kemenristekdikti.

Hani’atul Kharimah menjelaskan bahwa penelitian timnya terfokus untuk mengetahui seberapa besar kandungan androgafolid pada tanaman Sambiloto yang dapat masuk ke dalam kulit.. Penelitian ini didasarkan pada pengobatan Diabetes yang harus rutin untuk meminum obat.

Disampaikan Hani’atul Kharimah, biasanya kepatuhan pasien untuk terapi oral masih rendah. Selain itu, rasa sakit dalam penggunaan injeksi juga menjadi alasannya. Sehingga apabila nantinya dapat dibuat sediaan transdermal, diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan juga mengurangi rasa tidak nyaman atau sakit.

“Memang ini baru penelitian pendahuluan, jadi penelitian kami memang belum sampai membuat sediaan transdermal, baru sebatas daya permeasi saja.” jelasnya pada Rabu (6/6).

Lebih lanjut dijelaskan Hani’atul Kharimah, penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan alat difusi franz dengan membran Strat-M yang pori-porinya mirip dengan pori-pori kulit manusia. Serta menggunakan buffer pH 7,4 yang diasumsikan sama dengan cairan darah, sehingga pengujian dilakukan bukan ke makhluk hidup secara langsung.

“Hasil dari uji permeasi melalui Membran Strat-M ini kemudian dianalisis untuk menetapkan kadarnya menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi,” paparnya.

Hani’atul Kharimah bersama dua rekan satu timnya berharap hasil penelitian yang dilakukan dapat digunakan sebagai penelitian awal untuk pengembangan ke arah produk obat jenis transdermal guna terapi diabetes. “Kami juga berharap dalam penghantaran andrografolid melalui sediaan transdermal nantinya dapat meningkatkan efektifitas dari pengobatan,” uajarnya.

Hasil penelitian dari ketiga mahasiswa FMIPA UII ini juga telah dipresentasikan dalam iven internasional di Malaysia, yakni dalam ajang International Conference on Pharmacy Practice (ICOPP) 2018.