, ,

Membangun Jiwa Militansi Melalui Aktualisasi Konsep Ulul Albab

Segala sesuatu yang ada di alam ini pada hakikatnya adalah bukti tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, sebagaimana dalam firmannya: ”sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, benar-benar ada tanda-tanda bagi ulul albab (Q.S. Al-Imran: 190)”. Ayat ini turun ketika rasulullah sedang shalat malam dan beliau langsung tersungkur menangis.

Hal tersebut tergambar dalam diskusi bersama Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2008-2013, Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH.,SU. dan kalangan civitas akademika UII dengan tema “Membangun Kader Civitas yang Militan dalam Dinamika Global Melalui Aktualisasi Nilai Islam Berkarakter Ulil Albab” yang diselenggarakan oleh Panitia Safari Iman Ramadhan (SAFIR) 1438 H, pada Senin (05/6) di Masjid Ulil Albab UII.

Wakil Rektor III UII Periode 2014-2017, Dr. Abdul Jamil, SH.,MH., dalam sambutannya menyampaikan bahwa diselenggarakannya diskusi ini ialah untuk menggugah kembali ghirah kemahasiswaan dan jiwa kepemimpinan yang militan yang sempat menurun akhir-akhir ini.

“Semoga dengan diadakannya diskusi akademik ini Prof. Mahfud MD dapat berbagi pengalaman dan wawasan tentang kepemimpinan nasional maupun global”, ujarnya.

Dalam diskusi tersebut Moh. Mahfud MD menjelaskan bahwa akal adalah anugerah terbesar yang diberikan kepada manusia. Setiap manusia memiliki akal tapi tidak semua menggunakannya dengan baik benar. Hal inilah yang membuat rasulullah menangis dan bersedih ketika ayat ulul albab tersebut turun.

“Mereka hanya mengandalkan dzikir (berdoa), sebagian dari mereka hanya berfikir (akal). Seharusnya ada perpaduan dzikir dan fikir, perpaduan kecerdasan otak dan kemuliaan watak, serta perpaduan rasionalitas dan integritas, itulah konsep ulul albab”, tutur Moh. Mahfud MD.

Ditambahkan Moh. Mahfud MD bahwa untuk menjadi seseorang yang militan tidak boleh mengandalkan salah satu diantara dzikir maupun fikir, keduanya harus dipadukan (konsep ulul albab). Selain itu, harus ada kesungguhan dalam berusaha.

“Kalau mau berjuang jangan kenal lelah, ikhtiar, bersabar, dan pantang menyerah karena itulah seorang militan yang sesungguhnya”, paparnya.

Lebih lanjut Moh. Mahfud MD menegaskan bahwa menjadi pribadi yang militan ialah sangat penting dalam rangka untuk mencapai tujuan dan cita-cita kita dimasa yang akan datang.

“zaman saat ini jangan mudah menyerah, jangan mau antre untuk maju, agar orientasi yang diinginkan dapat tercapai. Disamping kesungguhan dalam berusaha dan adanya intervensi tuhan”, pungkasnya. (IH)