Mempersiapkan Generasi Pemimpin Melalui Seminar Islamic Leadership

Sebagaimana harapan para pendahulu UII, kampus ini tidak hanya mencetak lulusan sarjana namun juga mencetak peimimpin bangsa. Oleh karena itu, bertempat di Auditorium FTI UII pada Minggu (15/07) diselenggarakan Seminar Islamic Leadership bertema “Mempersiapkan Generasi Muda Menjadi Pemimpin yang Berakhlakul Karimah”. Acara ini dihadiri oleh seluruh santri pondok pesantren UII, mahasiswa dari UII, dan luar UII. Seminar tersebut diadakan oleh Pondok Pesantren UII.

Turut hadir pada acara ini yaitu Direktur Direktorat Pembinaan Bakat Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa Beni Suranto, ST, M.Soft.Eng, Pengasuh Pondok Pesantren UII, Ustadz Suyanto, dan pemateri seminar yaitu Dr. H. Imam Mudjiono. M.Ag serta dr. Ferihana. Dipl.AAAM.CIBTAC yaitu Founder Klinik Gratis Dhuafa.

Pada kesempatan ini. Dr. H. Imam Mudjiono. M .Ag menyampaikan materi tentang “Kepemimpinan Islam dalam Organisasi”. Ia memaparkan bahwasanya pemimpin Islam harus bersatu dan mengimplementasikan ajaran Islam untuk kesejahteraan umat.

Kemudian ia memaparkan terkait penelitian Askari yang menggunakan parameter Al-Quran dan Hadits. Dari 50 negara Islam yang tergabung pada OKI, tidak ada satupun negara Islam yang masuk 30 besar sebagai negara yang benar-benar menerapkan nilai-nilai Islam. Kemudian UIN mengadakan penelitian perilaku sosial di Jepang selama enam tahap yang bertujuan untuk membuktikan penelitian Askari tersebut. Ternyata setelah diteliti benar bahwa Jepang lebih Islami dibandingkan Indonesia. “Kehidupan sosial di Jepang lebih mencerminkan nilai-nilai Islam dibandingkan kehidupan sosial di Indonesia. Ini kesimpulannya” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dakwah dan ramainya ritual keagamaan di Masjid yang ada di Indonesia tidak berimplikasi kepada kesalehan sosial dan birokrasi. ”Yang namanya korupsi, sekarang ada seratus sekian bupati dan belasan gubernur yang mendekam di penjara. Anda bisa bayangkan, ramainya ritual keagaaman tidak berimplikasi pada kesalihan sosial dan birokrasi maupun kesalehan personal. Kita hanya untuk diri sendiri saja yang baik”, pungkasnya.

Setelah itu Imam Mudjiono mengajak para peserta seminar untuk mengimplementasikan konten Al-Quran dan As-Sunah yang merupakan solusi untuk pemimpin muslim di dunia dalam menyelesaikan permasalahan umat.

Selanjutkan materi seminar disampaikan oleh dr. Ferihana. Dipl.AAAM.CIBTAC yang menyampaikan tentang “Kepemimpinan dalam Keluarga Islam”. Dalam materinya ia menyampaikan bahwa kepemimpinan dalam rumah tangga merupakan hal yang mendasar dalam menilai keberhasilan seseorang dalam memimpin.

“Seseorang menjadi pemimpin di sebuah negara, namun rumah tangganya carut marut. Maka ia dianggap pemimpin yang tidak berhasil” ungkapnya. Kemudian ia menjelaskan, hendaklah pemimpin keluarga memiliki sifat adil. Yaitu seorang suami hendaklah bersikap adil kepada istrinya, begitu pula seorang istri harus adil kepada anak-anaknya. (AR/ESP)