Metode Critical Reading, Kunci Sukses Belajar

Critical reading merupakan salah satu metode baca yang penting. Pelajar dan mahasiswa sangat membutuhkannya untuk memilah informasi dari buku, jurnal, maupun artikel internet. Metode baca ini tidak bisa dilakukan secara spontan. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar tuntas menguasainya. Tahapan tersebut meliputi mengingat apa yang dibaca (Remembering), memahami bacaan (Understanding), menerapkan bahan bacaan dalam fakta yang terjadi pada kehidupan nyata (Applying), menganalisa informasi yang diterima (analyzing), mengevaluasi informasi (Evaluating) hingga menciptakan sebuah inovasi baru berkat informasi yang telah diperoleh (Creating).

Hal tersebut disampaikan oleh Cihad Gunduz, seorang dosen Dicle University, Turki dalam workshop Critical Reading For Academic Purpose. Acara yang digelar Culture and Learning Center UII ini berlangsung pada Rabu (17/3).

Cihad menjelaskan bahwa critical reading merupakan cara paling efektif dilakukan di masa kini. Hal ini didorong oleh membanjirnya akses informasi sehingga critical reading mampu membantu dalam memahami, menganalisis, dan memilih informasi yang tepat.

Ia menekankan pentingnya abstrak dan data yang ditampilkan dalam sebuah jurnal sebagai acuan utama pembaca dalam menganalisa dan memahami informasi yang hendak disampaikan penulis.

Cihad menilai bahwa saat ini mahasiswa bisa mengakses berbagai informasi melalui sosial media. Mahasiswa dituntut mampu memilih informasi mana yang mampu mendorong peningkatan studinya.

Ia juga menyarankan pentingnya memahami ketertarikan terhadap genre buku yang hendak dibaca dan kesesuaian dengan latar belakang studi. Ini ditempuh untuk mempermudah proses belajar dan pemahaman terhadap buku yang dibaca khususnya buku-buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa asing.

Selain itu, ia berpesan agar pembaca tidak menaruh ekspektasi lebih terhadap informasi dari sebuah buku. “Jika kamu berekspektasi untuk memperoleh resep gangguan psikologi dari buku psikologi, kamu tidak akan mendapatkannya.” Ujar Cihad.

Ia mendorong para pembaca mencari bahan bacaan yang relevan dengan kebutuhan yang dimiliki secara lebih hati-hati dan teliti. Mereka juga perlu melihat kapabilitas sang penulis hingga perspektif yang dihadirkan dalam bukunya agar sesuai dengan ekspektasi sang pembaca.

Menurutnya, metode baca yakni scanning dan skimming sangat tepat untuk mendukung belajar. Metode scanning membantu para pembaca untuk mencari informasi apa yang hendak dipelajari dan dilanjutkan dengan proses mengeksplorasi materi tersebut secara mendalam.

Sedangkan metode skimming sendiri dilakukan dengan hanya mencari poin-poin umum yang hendak disampaikan penulis. Metode ini memiliki kelemahan karena terbatasnya informasi yang didapatkan secara lebih detail. (AP/ESP)