,

Pandemi Covid-19 Ubah Perilaku Manusia Berkomunikasi

Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Conference on Communication, Culture, and Media Studies adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu pada Selasa (14/6). Konferensi ini berlangsung untuk menjalin kerja sama serta diskusi dalam bidang penelitian dan komunikasi ruang. Bertajuk “6th Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) 2022” dengan tema “Visualizing The Crisis”, pertemuan kali ini membahas mengenai perubahan cara berperilaku dan berkomunikasi akibat situasi pandemi.

Acara ini dimulai dengan sambutan dari Ketua CCCMS yaitu Dosen Ilmu Komunikasi, Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A. Menurutnya, pandemi covid-19 telah berdampak pada sikap dan cara berkomunikasi satu sama lain. “Komunikasi secara visual adalah strategi yang efektif dalam digital media saat pandemi, karena teks dan ilustrasi bersifat persuasi dalam menyampaikan informasi.” tuturnya. 

Meskipun demikian, komunikasi selama pandemi tetap memiliki kendala, contohnya adalah komunikasi visual akan lebih mudah diterima dan dikritisi audiens. Hal tersebut karena manusia lebih mudah dalam mempelajari dan mengingat hal yang dilihat dalam visual daripada teks lisan atau tertulis.

Senada, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. menilai informasi data visual menjadi bagian penting dari informasi yang kita terima sehari-hari. Informasi tersebut dengan mudah dapat diterima melalui televisi maupun internet. “Saya mengajak kalian semua untuk lebih memperhatikan efek negatifnya. Bukan bermaksud untuk berpikiran pesimis, tetapi ajakan untuk menghindari pemikiran yang naif” Tegasnya. 

Ia menambahkan bahwa perspektif baru dan berbeda dari pembicara akan memberikan ilmu baru untuk menghadapi krisis dalam komunikasi visual. Terakhir ucapan terima kasih kepada jajaran dosen, pembicara, tamu serta peserta yang ikut menghadiri konferensi internasional ini. “Saya yakin paper yang akan dipresentasikan dalam konferensi ini akan membahas berbagai aspek dan pemikiran mengenai visualisasi.” tutup Prof. Fathul dari sambutannya.

Memasuki acara inti yaitu sesi keynote yang dipandu oleh moderator dari dosen Ilmu Komunikasi UII yaitu Dr. Zaki Habibi, S.IP., M. Kemudian dilanjutkan dengan pembicara utama pada sesi keynote ini, yaitu Dr. Edwin Jurriens yang merupakan dosen dan pembina kajian program studi Bahasa Indonesia di Asia Institute of Faculty of arts, Melbourne University. 

Beberapa buku yang pernah ditulisnya antara lain Visual Media in Indonesia : Video Vanguard (Routledge, 2017), From Monologue to Dialogue: Radio and Reform in Indonesia (Brill/KITLV Press, 2009) dan Cultural Travel and Migracy: The Artistic Representation of Globalization in the Electronic Media of West Java (Brill/KITLV Press, 2004). 

Dalam CCCMS ke-5 ini Dr. Edwin memberikan presentasi mengenai Planetary Citizenship melalui kreativitas visual yang akan memvisualisasikan krisis. Ide Planetary Citizenship akan dihubungkan dengan analisis serta perbaikan kondisi planet bumi dengan sosial masyarakat, hak dan tanggung jawab budaya, serta politik sebagai masyarakat global dan lokal.

“Contoh studi kasusnya adalah film dari Garin Nugroho berjudul The Planet : A Lament dan film dokumenter lingkungan oleh sutradara film Dandhy Dwi Laksono. Menurut saya pekerjaan mereka melihat Covid-19 bukan sebagai krisis, tetapi sebagai bagian besar dari masalah lingkungan sosial dan politik yang saling berkaitan.” tutur Dr. Edwin. 

Di samping itu beliau juga mempresentasikan beberapa foto sebagai contoh dari kreativitas visual yang menggambarkan Planetary Citizenship. Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi yang menarik dan tanya jawab dengan peserta. (LY/ESP)