Pandemi Tak Halangi Kreativitas Mahasiswa Informatika UII

Situasi pandemi saat ini telah menghambat banyak aktivitas di berbagai ranah kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Namun hal ini nampaknya tidak berlaku bagi Informatics Expo. Agenda semesteran yang biasa menimbulkan kerumunan orang banyak ini kini beralih media virtual. Pada tahun ini, kerumunan orang berubah jadi ramainya pengunjung laman web informatics-expo.id dan yang menyaksikan siaran langsung di kanal Youtube Jurusan Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII).

Informatics Expo merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Teknik Informatika UII. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa tingkat sarjana Prodi Teknik Informatika mewujudkan ide dan gagasannya secara tim berupa proyek yang mewakili mata kuliah tertentu, dan kemudian dipamerkan (expo). Informatics Expo kali ini berlangsung selama tiga hari secara beruntun, mulai Sabtu (25/7) tiap pukul 13.00 WIB.

Tiap harinya, beberapa karya terpilih ditampilkan secara langsung melalui siaran langsung Youtube. Karya yang terpilih tersebut diambil dari 141 karya ratusan mahasiswa semester 2 dan 4 Prodi Teknik Informatika UII. Salah satu sistem penilaian yang ada yakni dengan melihat nilai rating tertinggi via laman web expo. Pada laman web ini, setiap orang dapat memberikan penilaian kepada maksimal dua tim dengan batas akhir Senin (27/7) pukul 18.00 WIB.

Dari sistem penilaian ini, diperoleh tiga karya dengan nilai rating terbaik. Peringkat pertama dihuni oleh APALIS (Aplikasi Jual-Beli Sayur). Aplikasi ini dibuat untuk memberi kemudahan dalam jual-beli sayur, tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga produsen (penjual dan petani sayur) serta dapat memperkirakan jumlah kebutuhan pasar.

Peringkat kedua ada eduFarm, aplikasi berbasis laman web yang dirancang untuk memudahkan para petani dalam mengelola lahan pertanian dengan fitur-fitur yang dimilikinya. Mantou v.2 (Sleman Tour) menduduki peringkat tiga dengan perannya sebagai sistem portal wisata yang mengkhususkan untuk wisata di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Tidak hanya melalui laman web, terdapat dua kategori lain dalam penilaian karya, yakni nilai terbaik dari dewan dosen serta nilai terfavorit dengan jumlah like terbanyak pada video karya yang diunggah di kanal yang sama.

Dhomas Hatta Fudholi, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Sekretaris Prodi Teknik Informatika UII dalam sambutannya mengawali Informatics Expo mengaku bangga melihat upaya yang dilakukan mahasiswanya.

“Saya sangat salut sekali, bangga dengan rekan-rekan semua di tiap angkatan yang sudah menghasilkan sebuah artefak produk, baik itu yang berupa aplikasi bisnis mobile, web, kemudian juga ada game (gim). Aplikasi serta videonya yang kemudian sudah dibagikan dan bisa dilihat oleh rekan-rekan yang lain, ada di web Informatics Expo. Terimakasih untuk tim teknis yang telah menyiapkan lapak ini (laman web) sehingga bisa kemudian terbuka, bisa dilihat khalayak yang lebih luas, menunjukkan bagaimana solidnya informatika UII. Alhamdulillah,” ucapnya penuh apresiasi.

Ucapan terimakasih pun ia sampaikan kepada pihak panitia. “Saya ucapkan terimakasih kepada tim panitia, dari dosen, mahasiswa, dan juga staf yang sudah merancang acara ini dengan format yang sangat berbeda, namun tetap seru. Tetap menghadirkan banyak hadiah, jutaan (rupiah),” sebutnya.

Usai sambutan, tim dari mata kuliah Pengembangan Gim terbaik hadir menyapa. Total, terdapat 38 karya dari mata kuliah semester 4 ini. Kemudian, esok harinya, Rekayasa Perangkat Lunak serta Fundamen Pengembangan Aplikasi menjadi dua mata kuliah yang karyanya dipaparkan. Sejumlah 47 karya pun turut serta berpartisipasi. Karya mahasiswa pada mata kuliah semester 2 ini pun memiliki fokus tersendiri, dengan mengangkat tema pertanian dan peternakan.

Pada hari ketiga atau sesi terakhir, diperbicangkan beberapa karya terpilih yang mewakili mata kuliah semester 4 lainnya, Pengembangan Sistem Informasi. Pariwisata menjadi tema yang dipilih pada proyek mata kuliah tersebut. Menjadi yang terbanyak, mata kuliah yang satu ini menyumbang 56 karya mahasiswanya. (HR/RS)