,

Peluang Startup pada Sektor Financial Technology Masih Terbuka Lebar

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menyelenggarakan Studium General Financial Technology dalam rangka Pekan Manajemen dan Milad Ke-74  UII di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja FE UII, Sabtu (15/4). Acara yang mengusung tema inovasi bisnis digital dan keuangan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan stimulus kepada mahasiswa untuk kritis terhadap peluang bisnis teknologi finansial.

Turut hadir sebagi narasumber Ricky Richmod Aldien, Senior  Vice President Consumer Product DOKU PT. Nusa Satu Inti Artha, Eddi Danusaputro selaku CEO/President Director of Mandiri Capital Indonesia, dan Arif Singapurwoko, S.E., MBA, Akademisi FE UII.

Disampaikan Eddi Danusaputro, trend-nya transaksi di bank cabang semakin lama semakin menurun. Perkembangan teknologi telah merubah prilaku konsumen dalam bertransaksi. Oleh karena itu bank harus punya inovasi produk yang ditawarkan dalam menyikapi perubahan prilaku konsumen tersebut, seperti produk internet banking, mobile banking dan fasilitas transaksi melalui aplikasi berbasis mobile phone.

“Survei mengatakan orang pergi ke bank biasanya hanya untuk beberapa alasan saja. Pertama, membuka rekening, kedua tutup rekening atau yang ketiga karena kartunya hilang”. Imbuh Eddi Danusaputro.

Oleh karena itu Eddi Danusaptro menjelaskan bahwa Bank Mandiri mendirikan Mandiri Capital Indonesia untuk mengembangkan investasi di sektor fintech pada beberapa startup. Kedepanya saingan Bank Mandiri bukan lagi bank-bank lain, tetapi technology companies. Hal ini juga membuat investasi di sektor fintech berkembang begitu pesat di Indonesia.

Sektor perbankan semakin lama nantinya akan mengarah ke IT Companies yang menawarkan produk-produk finansial dan akan bersaing dengan technology companies seperti Apple, Google, dan  Alibaba. Kerena mereka juga menawarkan financial product seperti  Apple Pay dan Google Pay.

“Hal itu disebabkan oleh adanya perubahan pola pikir konsumen, kita bisa lihat anak muda saat ini sudah jarang yang mau menggunakan traditional banking. Hal ini juga membuat investasi di fintech berkembang begitu pesat di Indonesia sehingga peluang bagi perusahaan stratup di bidang fintech sangat terbuka”.  Ujar Eddi Danusaputro.

Sementara itu Ricky Richmod Aldien menyampaikan penting membuat konsep bisnis yang jelas dalam memulai startup untuk menunjang keberhasilan stratup. Selain itu Ricky menyarankan dalam memilih startup, pilih sesuatu yang subtitusinya tidak ada atau susah digunakan.

Di sisi lain Arif Singapurwoko, selaku akademisi FE UII berharap dengan terbukanya kesepatan dalam memulai bisnis di bidang fintech, mahasiswa mampu mengambil peluang tersebut dan mengembangkan ide-ide kreatif seputar fintech dan turut mejadi pemain di dunia bisnis tersebut. (AN/BDY)