Pengembangan Senyawa Antikanker dari Kapang Endofit Tanaman Tin

Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII), yang terdiri dari Nur Siti Rahayu, Inesya Nurdin dan Rengganis Ulvia melakukan penelitian pengembangan senyawa antikanker payudara dari kapang endofit tanaman Tin (Ficus carica L).

Di bawah bimbingan Annisa Fitria, S. Farm., M.Sc., Apt., kapang endofit dipilih karena lebih efektif dan efisien dari sisi ekonomi dan waktu, dimana kapang endofit mengandung senyawa yang mirip dengan tanaman inangnya, lebih mudah diisolasi, dan dapat dikulturkan.

Diungkapkan Nur Siti Rahayu pada Kamis (3/5), dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kapang endofit dari tanaman Tin yang tumbuh di Indonesia memiliki metabolit sekunder dengan kandungan senyawa yang bervariasi dan aktivitas sitotoksik yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber senyawa antikanker payudara.

Nur Siti Rahayu menuturkan beberapa hal yang mendasari penelitian yang dilakukan bersama rekan-rekannya. Disampaikan, kanker merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di dunia, jenis kanker dengan prevalensi yang tinggi salah satunya adalah kanker payudara. Menurut WHO pada tahun 2015 kanker payudara menjadi penyebab kematian 570.000 wanita di dunia.

“Di Indonesia kanker payudara menduduki peringkat ke-dua setelah kanker serviks dengan presentasi 0,5% dan kejadian tertinggi berada di provinsi D.I.Y sebesar 2.4%,” ujarnya.

Ditambahkan Nur Siti Rahayu, pengobatan kanker saat ini mengalami beberapa permasalahan seperti meningkatnya angka resistensi yang menyebabkan obat tidak mampu bekerja secara efektif serta pengobatan yang menimbulkan efek yang tidak disenangi seperti kemoterapi. Oleh karenanya penemuan dan pengembangan obat antikanker masih diperlukan, salah satunya dengan memanfaatkan senyawa berkhasiat yang berasal dari bahan alam.

“Penemuan obat baru sebagian besar berasal dari tanaman, namun hal tersebut mengalami berbagai macam permasalahan diantaranya membutuhkan lahan yang luas dan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan sumber bahan baku tanaman,” tandasnya.