,

Peran Masjid Sebagai Pembangunan Peradaban Madani

Sejarah menunjukkan masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang dinamis dengan masjid. Masjid hidup, tumbuh, dan berkembang bersama masyarakat. Ketika pemimpin politik mendirikan istana sebagai pusat kekuasaan, masjid didirikan pula sebagai pusat pendidikan dan kerohanian.

Pentingnya peran Masjid inilah yang kemudian melatarbelakangi penyelenggaraan Pameran Foto Masjid dari Demak Sampai Istiqlal oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada, Yayasan Badan Wakaf UII. Bertempat di Gedung Yayasan Badan Wakaf UII, Jl. Cik Di Tiro No. 1 Yogyakarta, pameran digelar selama satu bulan, dari tanggal 25 November – 25 Desember 2018.

Melalui kegiatan ini para pengunjung diajak untuk mendiskusikan serta memaknai Masjid dalam perspektif holistik, memposisikan masjid sebagai pembentuk masyarakat dan masyarakat sebagai pembentuk konsepsi masjid.

Direktur Eksekutif Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada, Yayasan Badan Wakaf UII, Hadza Min Fadhli Robbi, S.IP., M.Sc. pada pembukaan pameran, Minggu (25/11), menyampaikan bahwa pameran foto masjid ini mengajak para pengunjung untuk tidak hanya sekedar melihat masjid dari segi estetika dan arsitektur, serta tempat yang hanya berurusan dengan spiritual semata.

“Masyarakat memiliki kecenderungan menggunakan masjid sebagai tempat bersujud yang mereduksi peran masjid menjadi sekadar tempat ibadah dan simbol religiusitas. Seyogyanya masyarakat menggunakan masjid sebagai sarana menggagas strategi membangun dan merawat peradaban madani,” paparnya.

Sementara Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Drs. Suwarsono Muhammad, MA., menyampaikan bahwa pameran ini merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada yang memamerkan perkembangan foto masjid dari masa lalu dengan masa kini.

“Pameran ini menyajikan 50 foto masjid mulai dari Masjid Demak hingga Masjid Istiqlal, dari masa kerajaan, kolonial, hingga kemerdekaan, semoga dengan pameran ini ada tetesan embun yang dapat diambil manfaatnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif menyampaikan harapan agar Embun Kalimasada dapat menyalakan api kebenaran walaupun kecil, untuk dapat menerangi UII, Jogja, dan Nusantara.

“Berkiprah di jalan kebudayaan di tengah pragmatisme politik saat ini berada di jalan yang lengang, karena jarang ada orang tergerak kesitu, sehingga saya berharap melalui kegiatan ini meskipun dimulai dari hal-hal kecil, asalkan selalui diikuti dengan karya yang produktif dan karya kreatif, radiusnya akan semakin melebar dan melebar,” tuturnya. (IHD/RS)