,

Respon Perubahan, Lulusan UII Perlu Terus Mengasah Diri

Universitas Islam Indonesia (UII) mewisuda 992 lulusan pada pelaksanaan Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2018/2019, di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir, Sabtu (30/3). Wisudawan terdiri dari 13 ahli madia, 816 sarjana, 88 magister, dan lima doktor. Dengan wisuda ini, UII telah meluluskan 96.520 alumni.

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. menuturkan wisuda kali ini semakin spesial karena berdekatan dengan peringatan 76 tahun kelahiran UII, pada 27 Rajab 1440 yang bertepatan dengan 3 April 2019 pekan depan.

Disampaikan Fathul Wahid, UII berkembang dengan baik sampai saat ini. Saat ini, UII mempunyai 48 program studi, mulai dari diploma, sarjana, profesi, magister, dan doktor. Ketika awal tahun akademik, cacah mahasiswa UII adalah sekitar 28.000 orang dan sekitar 3.000 di antaranya, merupakan mahasiswa magister dan doktor.

Menurut Fathul Wahid UII berkembang karena tiga faktor besar. Pertama, adanya keikhlasan para pendiri. “Terlalu banyak cerita yang saya baca dan saya dengar menggambarkan bagaimana para pendiri telah rampung dengan dirinya dan tidak punya pamrih personal. Para pendiri adalah para peletak fondasi ideologis,” tuturnya.

Ia melanjutkan, faktor penentu kedua adalah kontribusi dan kiriman doa tanpa henti dari banyak orang, termasuk alumni, para mitra, dan masyarakat. “Kita tidak tahu, dari mulut siapa, doa akan dikabulkan Allah. Karenanya, bagi UII, seribu kawan masih kurang, satu musuh terlalu banyak. Para kawan itulah yang akan senantiasa mengirim harapan dan doa untuk UII,” tandasnya.

Terakhir menurut Fathul Wahid, kemajuan UII juga dipengaruhi oleh ikhtiar terbaik dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. “Beragam inisiatif dan program invensi kami laksanakan untuk menjaga UII tetap pada relnya, dan mengembangkannya untuk merespons perubahan lingkungan yang semakin menuntut perhatian,” tandasnya.

Selain itu Fathul Wahid juga berpesan kepada lulusan UII untuk terus mengasah diri. Perubahan lingkungan yang sangat cepat menuntut untuk menyesuaikan diri. Karenanya, keterampilan baru sangat dibutuhkan. “Para lulusan yang baru diwisuda, masih punya waktu untuk mengasah diri, dan menajamkan kurva pembelajaran. “World Economic Forum merangkum 10 keterampilan yang saat ini dan ke depan dibutuhkan,” tuturnya.

Sepuluh keterampilan tersebut yakni complex problem-solving, critical thinking, creativity, people management, coordinating with others, emotional intelligence, judgment and decision-making, service orientation, negotiation dan cognitive flexibilit.

Hal senada disampaikan Wakil Koordinator Kopertais Wilayah III, Prof. Dr. Syihabuddin Qalyubi. Lc., M.Ag. bahwa wisuda bukanlah akhir dari semuanya. “Para wisudawan dan wisudawati, anda semua selesai diwisuda bukan berarti semuanya sudah selesai. Sesuai ajaran ‘faidza faraghta fanshab’, di depan anda semua ada tantangan, peluang dan persaingan,” tuturnya.

“Hadapilah semuanya itu berbekal ilmu yang diperoleh di UII, dan tawakkal kepada Allah Swt. Sehingga anda semua menjadi ‘khaira ummatin’ (manusia atau umat yg paling baik), dan menjadi rahmatan lil’alamin (rahmat bagi sekalian alam) sesuai dengan visi UII,” imbuh Prof. Syihabuddin Qalyubi.

Sementara disampaikan Wakil Alumni UII, Budi Satria, S.H., M.M. pentingnya kemampuan dan tekad untuk menyesuaikan diri dengan profesi yang dipilih, termasuk mempersiapkan kemampuan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam bidang tersebut.

Budi Satria menuturkan, apapun kelak profesi yang akan dijalani, Universitas Islam Indonesia telah memberikan bekal yang sangat memadai bagi seluruh Wisudawan untuk menjalani dan mengembangkan profesinya dengan sebaik mungkin, yaitu idealisme yang baik untuk membangun negeri dan percaya dengan apa yang menjadi ketetapan Allah Swt.

“Yang diperlukan dari Wisudawan saat ini untuk mengembangkan profesinya dengan baik ke depan adalah kemampuan bersaing dengan ribuan lulusan lainnya, yang mungkin sebagian diantaranya juga menjalani masa wisuda di berbagai Universitas lainnya pada hari ini, apapun profesi yang dipilih kelak,” tutur Budi Satria yang saat ini sebagai Managing Director, Consumer Banking Bank Tabungan Negara.

Pada pelaksanaan Wisuda UII periode ini, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada jenjang doktor diraih Umar Dani dari Program Studi Doktor Hukum, dengan IPK 3,72. Pada jenjang magister, diraih Satria Sukananda dari Program Studi Magister Hukum dengan IPK 3,98. Sementara pada jenjang sarjana berhasil diraih Ratih Lestari, dari Program Studi Kimia dengan IPK 4. Sedangkan pada jenjang diploma, IPK tertinggi 3,18, diraih Aris Muhajir dari Program Studi Diploma Tiga Perbankan dan Keuangan.