,

Sejumlah Tokoh Hadiri Temu Alumni FH UII

1001 Alumni Fakultas Hukum Pulang Kampus. Demikian tema yang membingkai serangkaian acara temu alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII), yang berlangsung 14-15 September 2019. Tidak kalah menarik adalah malam puncak acara yang berlangsung pada Sabtu (14/9), di area kampus FH UII Jalan Tamansiswa, Wirogunan, Kecematan Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Tidak hanya hadir dari berbagai jenjang angkatan, dari 1970-2018, tetapi juga dating dari berbagai daerah di Indonesia. Temu Alumni FH UII juga dihadiri beberapa Tokoh seperti Ketua Ikatan Alumni UII, Prof Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., Ketua Umum Badan Wakaf UII, Drs. Swarsono, M.A., Mantan Bupati Bengkalis, H. Fadlah Sulaiman., S.H. Dari jajaran pimpinan tampak hadir Rektor UII Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Dekan FH UII, Dr. Abdul Jamil, S.H., M.H. dan beberapa tokoh lainnya.

Disampaikan Abdul Jamil jumlah peserta yang hadir pada acara ini telah melewati target, yakni lebih dari 1001 alumni dari berbagai angkatan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. “Kami bersyukur karena peserta yang hadir melebihi 1001 Alumni. Karena itu saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan sehingga acara ini dapat berlangsung dengan baik,” ungkapnya.

“Kita juga mengadakan jalan bersama di Kotagede sebagai bentuk penghargaan terhadap mantan rektor yang juga mantan dekan FH UII, Alm. Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir,” imbuh Abdul Jamil dalam sambutannya.

Sementara Fathul Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa UII dikenal masyarakat karena dua hal. Kedua hal tersebut adalah artefak yang meliputi bangunan, proses akademik, teknologi, termasuk publikasi, dan yang kedua adalah seberapa besar kontribusi alumni terhadap masyarakat. “Ketika kedua hal tersebut berkualitas nama universitas akan terangkat. Dan UII telah membuktikan bahwa alumninya bisa berkontribusi untuk bangsa ini,” ujar Fathul Wahid.

Fathul juga menambahkan bahwa UII bisa berkembang seperti saat ini karena tiga hal pokok. Pertama yaitu karena keikhlasan para pendiri yang berasal dari berbagai latar belakang, yang juga merupakan tokoh pendiri bangsa. Salah satu yang dicontohkan adalah Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir. Selanjutnya karena dukungan dan doa orang-orang sekitar terutama alumni. Dan yang terakhir adalah ikhtiar kecil yang terus dikawal oleh para pimpinan dan jajaran.

“Kami juga perlu sampaikan bahwa karena kolaborasi antar ketiga hal tersebut, beberapa hal baik telah kami terima seperti akhir tahun lalu UII masuk 500 besar Asia, dan tahun ini memperbaiki rangking nasionalnya yang pada tahun 2018 menduduki peringkat 29 perguruan tinggi non vokasi termasuk perguruan tinggi negeri menjadi rangking 17 nasional,” kisah Fathul.

Prof. Mahfud MD menyampaikan bahwa UII lebih tepat dilihat dari nama arabnya. Yakni “Al-jami’ah, al Islamiyah, al Indonesiyah. Atau dalam bahasa Indonesia universitas islami indonesiawi, yang berarti universitas yang punya sifat islam, menjaga nilai-nilai keislaman, dan universitas yang tinggi dalam nilai kebangsaannya. Prof. Mahfud MD juga mengapresiasi peran alumni UII terutama Alumni FH UII yang telah memberikan kontribusinya terhadap negara dan bangsa.

“Peran alumni UII sejauh ini sudah bagus, Terutama alumni FH. Hampir setiap lembaga negara di bidang hukum dipegang oleh alumni UII. Di kejaksaan agung, wakil jaksa agung adalah alumni UII, bisa jadi ketua. Di mahkamah konstitusi dipimpin oleh alumni UII, di Komisi pemberantasan korupsi dipimpin oleh alumni UII, termasuk komisi yudisial, mahkama agung, wakilnya dari alumni UII, jadi alumni FH UII sudah berusaha sekuat tenaga menjaga nama baik Fakultas Hukum dan nama UII,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.

Pada temu alumni ini juga dimeriahkan penampilan dari perwakilan alumni, seperi alumni angkatan 83 yang menampilkan tari diiringi beberapa lagu. Juga tidak kalah menarik penampilan ibu-ibu dari angkatan 86 dengan gerakan mengikuti irama lagu, serta beberapa hiburan lainnya turut menghiasi jalannya acara hingga selesai. (D/RS)