,

Sinergi UII dan BKSAP DPR RI Perkuat Diplomasi Soft Power

Pendidikan dan budaya merupakan dua unsur yang sangat lekat dengan praktik diplomasi negara. Sebab keduanya memiliki cakupan yang luas serta pola sebaran yang lentur dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Dengan mengangkat dua topik di atas, Universitas Islam Indonesia (UII) berkesempatan untuk mendengarkan paparan langsung dari Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, dalam agenda Kuliah Tamu yang diselenggarakan pada Selasa (07/02) di Gedung Kuliah Umum (GKU) Dr. Sardjito UII.

Dalam rangkaian kegiatan BKSAP SDG’s Day, kuliah tamu kali ini mengambil tajuk “Optimalisasi Diplomasi Soft Power Parlemen melalui Dunia Pendidikan dan Pertukaran Budaya”.

Dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, & Alumni, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., serta Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. dan para dosen serta mahasiswa UII yang berkesempatan mengikuti agenda.

Sementara itu, rombongan BKSAP diwakili oleh Wakil Ketua BKSAP, Dr. H. Mardani Ali Sera, M. Eng., Hj. Sakinah Aljufri, S. Ag., Puteri Anetta komarudin, B. Com., serta Putu Supadma Rudana, M. B. A.

Dalam sambutannya, Ir. Wiryono menyampaikan rasa syukurnya karena dengan kegiatan ini, UII lebih memperluas lagi relasi dan hubungan baik dengan pemerintahan. Ia juga memaparkan beberapa capaian yang sudah diraih oleh UII yang menurutnya sangat berkaitan dengan pendidikan dan pertukaran budaya. 

Senada, Mardani Ali Sera juga mengucapkan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat yang diberikan oleh pihak UII. Ia berharap bahwa kegiatan ini nantinya akan menjadi kontribusi kecil bersama untuk membangun negeri melalui pertemuan dengan sivitas akademika. Ia meyakini bahwa peran-peran yang ada dalam badan legislatif hanya akan mampu berjalan dengan optimal ketika terjadi sinergi antara mereka dengan para akademisi.

“Program ini sangat penting karena peran legislasi, budgeting, dan pengawasan kami hanya akan tajam, presisi, sinergis, dan optimal bila mendapat masukan dari para akademisi” tuturnya.

Dalam pemaparan materinya pada sesi diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Eksekutif UII, Hangga Fathana, S.IP., B.Int.St., M.A., ia juga menjelaskan secara singkat tentang serba-serbi BKSAP. Singkatnya, lembaga ini bertugas menjalankan salah satu fungsi tambahan di dalam DPR RI yaitu fungsi diplomasi. Contoh nyata dari implementasi fungsi ini adalah terjalinnya hubungan diplomatik antar parlemen lintas negara dalam pembuatan kebijakan atau mengatasi suatu masalah tertentu.

Sebagai diplomasi jalur kedua, BKSAP bekerja dengan cara yang lebih lentur namun tetap mengikuti garis pandu yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri. Dengan cara tersebut, BKSAP dapat membentuk kerja sama dengan parlemen dari negara lain melalui pemanfaatan fleksibilitas yang cukup berbeda dengan alur kerja badan diplomasi lain. (HM/ESP)