,

Tim Kapal Cepat UII Raih Juara Dalam Kompetisi Nasdarc 2017

Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh sekelompok mahasiswa UII di kancah nasional. Kali ini, tim kapal cepat UII yang mengusung nama Unisi Naval Robotic berhasil meraih juara II dalam ajang National Ship Design and Race Competition (NASDARC) 2017 di kampus ITS Surabaya Jawa Timur pada 31 Maret 2017. Kompetisi yang digelar oleh Jurusan Teknik Perkapalan ITS itu diikuti oleh 43 tim dari perguruan tinggi swasta (PTS) maupun negeri di Indonesia.

UII mengirimkan 2 kapal dalam ajang tersebut. Kategori penilaian yang dipertandingkan yakni terletak pada aspek Design, Point Manuver Race, dan Point Speed Race. NASDARC sendiri merupakan kompetisi yang bertujuan mendukung pengembangan maritim Indonesia dan memberikan inovasi dalam pengembangan kapal perang dan alat pertahanan.

Capaian total penilaian yang berhasil dihimpun Tim Kapal UII cukup menggembirakan. Kapal pertama UII mencatat 633,69 point atau terpaut 0,17 poin dari Juara I NASDARC 2017. Sementara hasil point kapal UII secara rinci yakni pada aspek design 308 point, speed point race 217,31 point dan speed drag race 100 m mendapatkan 108,38 point.

Sebagaimana disampaikan oleh dosen pembimbing tim kapal cepat UII, Rahmat Riza, ST., M.Sc.ME kepada Humas UII di kampus terpadu, Senin (3/4). “Kapal UII dinilai unggul karena mampu menyelesaikan race dengan capaian waktu yang cukup memuaskan. Speed point race 3 lap ditempuh dalam 145,69 detik, dan untuk speed drag race dalam 11,62 detik. Hasil ini menempatkan UII pada posisi runner-up”, ujarnya.

Menurutnya, desain lambung kapal UII yang mengadopsi bentuk catamaran menjadi kunci kecepatan dan kestabilan ketika bermanuver. Selain itu, kapal UII menggunakan bahan komposit fiberglass pada lambung kapal, sehingga kapal tidak berat dan kestabilan kapal tidak mudah terbalik saat dikendalikan dengan kecepatan tinggi.

Persiapan Matang Untuk Mencapai Kemenangan

Persiapan menjadi kunci tim kapal UII untuk dapat memetik hasil maksimal ketika berkompetisi. Meski dikejar deadline pembuatan kapal yang singkat namun hal itu tidak menyurutkan semangat tim. Raihan juara III dalam ajang tertinggi Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2016 lalu menjadi modal kepercayaan diri bagi tim UII untuk bersaing.

“Hampir setiap hari tim lembur hingga larut malam untuk mematangkan riset pembuatan kapal di laboratorium. Berbagai kendala yang ada justru menjadi motivasi perbaikan bagi kami. Meski UII tidak memiliki konsentrasi spesifik di bidang kapal namun tidak ada kata minder dari tim Kapal UII”, imbuhnya.

Hal ini juga diamini oleh Ketua Program Studi Teknik Mesin UII, Risdiyono, M.Eng., Ph.D bahwa aplikasi ilmu dalam kurikulum Teknik Mesin sangat luas. Meski tidak memiliki jurusan perkapalan, namun keahlian manufaktur (desain dan otomasi) yang dikembangkan oleh Teknik Mesin UII mampu menjadi bekal para mahasiswa untuk berkompetisi di berbagai ajang perlombaan teknik.

Sedangkan Ketua Tim Kapal UII, Belgica Banda J. berharap prestasi yang diraih mampu membangkitkan kembali semangat para anak muda Indonesia untuk berinovasi dalam bidang kemaritiman. Menurutnya hal itu sangat penting karena pada dasarnya bangsa Indonesia adalah negara maritim sehingga penguasaan teknologi kemaritiman adalah sesuatu yang sangat vital untuk menggali potensi bangsa.