,

UII Gabung Eduroam untuk Dukung Mobilitas Global

Berbagai upaya terus dilakukan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) guna meningkatkan kualitas layanan, di antaranya dalam ranah layanan bidang Teknologi Informasi (TI). Melalui Badan Sitem Informasi (BSI), sejak akhir bulan Maret 2017 UII telah resmi tergabung dalam layanan global education roaming (eduroam).

Layanan roaming ini ditujukan bagi pengguna dari kalangan perguruan tinggi dan lembaga riset di seluruh dunia. Eduroam memungkinkan dosen, mahasiswa, dan peneliti untuk mendapatkan akses Internet dengan mudah dan aman ketika berkunjung ke institusi di luar mereka sendiri.

Disampaikan Wakil Kepala BSI UII, Mukhamad Andri Setiawan, PhD., di Gedung Rektorat UII, Selasa (4/4), sampai saat ini baru ada dua kampus di Indonesia yang sudah terhubung ke eduroam yakni UII dan ITB. Saat ini di seluruh kampus UII, layanan eduroam dapat digunakan memanfaatkan koneksi nirkabel yang difasilitasi oleh 700 titik akses yang terkendali secara terpusat. Titik akses ini akan ditambah menjadi sekitar 1,000 sampai akhir 2018.

“Diharapkan dalam waktu dekat, kampus-kampus lain dapat segera menyusul bergabung dalam jejaring eduroam ini,” tuturnya. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 12,000 institusi riset dan pendidikan tinggi di seluruh dunia yang tergabung ke dalam jejaring eduroam, baik di Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Hongkong, dan lain sebagainya.

Menurut Andri, penggunaaan eduroam dilatarbelakangi kebutuhan mobilitas yang tinggi di UII, baik dosen maupun mahasiswa. Begitu juga dengan banyaknya tamu yang datang ke UII dari institusi riset dan pendidikan dari luar negeri. Keberadaan eduroam ini akan semakin memudahkan kegiatan kolaborasi, riset bersama, diskusi, dan lain sebagainya antar institusi.

“IT Support masing-masing institusi tidak lagi direpotkan dengan keperluan pemberian akun ke tamu yang datang ke institusi mereka masing-masing,” paparnya.

Andri menambahkan, layanan eduroam dapat dijangkau di seluruh gedung kampus UII. Pengguna dari institusi tamu dapat terhubung dengan eduroam, yakni dengan menghubungkan perangkat mereka seperti laptop dan smartphone menggunakan SSID (Service Set Identifier) eduroam yang tersedia secara luas di UII.

“Pengguna tamu menggunakan kredensial atau akun (username dan password) yang mereka miliki dari institusi masing-masing untuk terkoneksi dalam jaringan UII, dan user UII juga menggunakan kredensial mereka ketika berkunjung ke institusi lain,” tandas Andri.

“Ini adalah contoh berpikir induktif, dengan mengoptimalkan potensi TI. Kami tidak hanya berpikir memecahkan masalah yang ada, secara deduktif. Perubahan besar, biasanya didorong dengan pola pikir induktif. Memecahkan masalah yang belum ada, masalah masa depan,” timpal Fathul Wahid, PhD., Kepala BSI, menegaskan.

Disampaikan Fathul Wahid, berangkat dari potensi, BSI UII sejak tahun 2016 melakukan perombakan besar-besaran, di antaranya perbaikan infrastruktur untuk memfasilitasi internet. Potensi yang UII miliki sekarang yakni bergabung dengan Eduroam Global yang menghubungkan lebih dari 12,000 lembaga di berbgai negara.

“Kalau orang UII pergi ke negara lain dan ingin menggunakan akun masing-masing di UII tanpa harus minta akun lokal,” tandasnya.