,

UII dan University of Rhode Island AS Sosialisasikan Deteksi Dini Stroke

Saat ini permasalahan kesehatan semakin menjadi perhatian seiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini penyakit. Hal itu menjadi perhatian khusus bagi Universitas Islam Indonesia (UII) khususnya program studi Farmasi untuk mengadakan sosialisasi kesehatan. Bekerjasama dengan University of Rhode Island (URI) Amerika Serikat, Farmasi UII mengadakan sosialisasi penanganan stroke, hipertensi dan pendampingan berhenti merokok di beberapa puskesmas dan desa binaan UII yang ada di wilayah Sleman.

Pinus Jumaryatno, M. Phil., Ph.D., Apt selaku Kaprodi Farmasi UII menyampaikan kerjasama yang bertajuk January Term of Winter (J-Term) ini menginjak tahun ketiga semenjak 2016. Pada tahun ini, cakupan agenda dan sasarannya semakin luas dengan 4 hari pelaksanaan mulai 11-14 Januari 2018. Target utama sosialisasi yakni masyarakat melalui perantara tiga puskesmas (Ngemplak I, II dan Mlati II), dua desa binaan UII serta kampus UII sendiri.

Acara ini diikuti oleh para civitas akademika dari kedua belah pihak baik dosen maupun mahasiswa. Program ini diikuti oleh sembilan mahasiswa URI dari Prodi Farmasi, Biologi, Keperawatan dan satu dosen pakar penyakit stroke Dr. Nicole Asal, Pharm.D., BCPS. Sementara dari UII membawa perwakilan 10 mahasiswa Program Profesi Apoteker serta sejumlah dosen FMIPA dan FK UII.
Materi sosialisasi terbagi menjadi tiga yakni penanganan stroke, hipertensi dan berhenti merokok kepada masyarakat.

“Kami mengambil materi ini karena ada keterkaitan antara satu sama lain. Memang sosialisasi penanganan stroke saat ini menjadi prioritas karena selama ini menjadi silent killer bagi masyarakat. Namun perlu juga menghadirkan materi sosialisasi mengenai hipertensi dan kebiasaan merokok karena merupakan dua hal yang memicu munculnya penyakit stroke” Ujarnya.

Secara keseluruhan, kerjasama ini dibentuk untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dan cara deteksi dini penyakit tersebut.

“Sosialisasi ini akan lebih memperdalam wawasan masyarakat tentang mengenaili gejala stroke (deteksi dini), penanganan awal dan pencegahannya. Tidak hanya pada stroke, seluruh aspek itu diharapkan dapat diterapkan dalam segala penyakit seperti hipertensi.” Ujar Pinus.

Pinus berharap ada kesinambungan agenda yang diawali dari program ini. “Kami berharap nantinya program ini tidak hanya kaku pada farmasi saja namun seluruh elemen kesehatan seperti kedokteran dan keperawatan.

Selain itu kami berharap nantinya akan ada timbal balik antara kami dengan URI, seperti pengiriman delegasi UII ke URI untuk pembelajaran ataupun melakukan program yang sama seperti ini di Amerika Serikat” Tutup Pinus. (BKP)