,

UII PTS Terbaik Berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menempati posisi pertama di antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia berdasarkan hasil Evaluasi Kinerja Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) serta Evaluasi Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi yang dirilis pada 17 Agustus 2017 yang lalu oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Disampaikan Raktor UII Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D., di Gedung Rektorat UII, Kamis (24/8), dalam evaluasi kinerja ABDIMAS perguruan tinggi yang menjadi kontributor sebanyak 808. Jumlah tersebut terdiri dari 107 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 701 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari jumlah total 4332 Perguruan Tinggi untuk data 2013-2015. Dari 808 UII berada di posisi keempat, dan berhasil menempati posisi tertinggi di antara PTS di Indonesia.

Nandang Sutrisno menjelaskan, komponen evaluasi kinerja meliputi Sumber Daya ABDIMAS 25 persen, Manajemen ABDIMAS 20 persen, Luaran ABDIMAS 45 persen dan Revenue Generating 10 persen. Di dalam Sumber daya ABDIMAS mencakup SDM, kelembagaan fasilitas penunjuang, sumber pendanaan dan SD IPTEK yang telah diterbitkan. Selain itu, yang termasuk dalam kriteria manajemen ABDIMAS terdiri dari Proses dan Pengelolaan Kegiatan serta Penilaian Kegiatan.

“Selanjutnya pada hal luaran ABDIMAS terdiri dari publikasi, HKI Produk kemiraan, Buku, Mitra dan luaran lainnya. Sedangkan pada komponen Reveneu generation mencakup pada sumber revenue,” imbuhnya.

Lebih lanjut Nandang Sutrisno menuturkan, untuk hasil Evaluasi Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi, yang menjadi kontributor berjumlah 3018 dari total 4332 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Dari 3018 perguruan tinggi kontributor tersebut, UII menduduki posisi keenambelas di antara PTN dan PTS, dan berada di posisi tertinggi di antara PTS di Indonesia.

“Untuk komponen evaluasi kinerja perguruan tinggi antara lain meliputi Sumber Daya Penelitian 30 persen, Manajemen Penelitian sebesar 15 persen, Luaran Penelitian 50 persen, serta Revenue Generating 5 persen,” paparnya.

Nandang Sutrisno menambahkan, dari data yang dipublikasikan oleh Kemenristekdikti tersebut, untuk peringkat secara keseluruhan perguruan tinggi, UII juga berhasil naik hingga 11 peringkat dari tahun lalu, dan saat ini masuk ke dalam 50 besar perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Sementara disampaikan Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. tujuan utama dari pemeringkatan ini ada pembuatan kluster. Kemenristekdikti ingin melihat profil universitas atau perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kinerjanya seperti apa, yang kemudian dengan adanya kluster-kluster seperti contoh kluster unggul sampai kluster pembinaan jadi kelihatan. Sehingga menurut Ilya Fadjar Maharika program-program yang kemudian dikembangkan sesuai dengan kluster itu.

Labih lanjut Ilya Fadjar Maharika mencontohkan untuk kluster unggul didorong internasionalisasi. Sementara yang pembinaan didorong dengan iptek atau bimbingan teknis agar bisa meningkatkan diri, tau juga dapat dengan program asuh. “Pemerintah ingin mengambangkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia agar semakin berkualitas,” tandasnya.