,

UII Selenggarakan Kajian Praktik Ekonomi Islam di Indonesia

Ekonomi Islam menjadi salah satu keilmuan bidang ekonomi yang saat ini banyak menyita perhatian masyarakat umum maupun akademisi. Ekonomi Islam semakin populer dibuktikan dengan berdirinya ratusan bank syariah di seluruh dunia, bahkan di negara yang notabene berpendudukan minoritas muslim.

Disamping itu, Ekonomi Islam terus membutuhkan kajian dan penyempurnaan dalam penerapannya. Perlunya proses pengkajian lebih dalam mengenai bagaimana perkembangan keilmuan Ekonomi Islam saat ini, maka dibutuhkan akademisi yang dapat turut andil dalam proses pendidikan dan pengajaran Ekomoni Islam.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Fakultas Ekonomi UII sebagai salah satu pioneer pusat studi yang concern dalam ekonomi Islam pertama di Indonesia, berkomitmen untuk terus berkontribusi memperbaiki dan menyempurnakan teori serta praktik Ekonomi Islam dengan mengadakan workshop nasional dengan tema “Pengajaran dan Penelitian Ekonomi Islam” pada Selasa (25/4). Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercue, Yogyakarta tersebut termasuk dalam rangkaian MILAD UII Ke-74. Dengan komitmen tersebut P3EI berusaha memberikan kontribusi rill dalam pelaksanaan visi dan misi yang dimiliki oleh Universitas Islam Indonesia.

Dalam workshop ini P3EI hadir pembicara-pembicara dari berbagai macam kepakaran dibidang ekonomi, seperti Hafas Furqani, Ph.D. (Koordinator Program Pascasarjana UIN Ar- Raniry), Dr. Jaka Sriyana (Akademisi FE UII), Ahmad Akbar Susanto,Ph.D. (Akademisi UGM), Abdul Hakim, Ph.D. (Koordinator Program Doktor FE UII), Agus Widarjono, Ph.D. (Direktur P3EI), dan Dr. Muhmmad Akhyar Adnan (Teacher of International Program of Accounting, UMY). Adapun peserta workshop merupakan peneliti-peneliti maupun akademisi yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Aceh dan kota-kota lainnya.

Salah satu pembicara, yaitu, Hafas Furqani, Ph.D, menyampaikan bahwa dengan Ekonomi Islam,  maka Islam akan mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Menurutnya aset Ekonomi Islam di Indonesia baru 5%, jauh lebih kecil dari ekonomi konvensional lainnya. Dengan konsep ekonomi islam juga dapat  menyeimbangkan dalam segala hal kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur P3EI FE UII,  Agus Widarjono, Ph.D, yaitu tentang pentingnya penerapan nilai-nilai islam dalam kehidupan bermasyarakat.

“Acara ini memberi wawasan baru yang berguna untuk mempersiapkan rencana penelitian dalam studi Ekonomi Islam, serta mendiskusikan bagaimana metodelogi dan penggunaan alat analisa dalam penelitian Ekonomi Islam dengan baik”. Ujarnya.

Menyempurnakan teori Ekonomi Islam akan menjadi perkembangan yang tak pernah berhenti berkembang. Melalui kegiatan ini P3EI FE UII berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan riset para sivitas akademika khususnya dalam bidang studi Ekonomi Islam.