,

UII Tuan Rumah Jogja Semesta Seri ke-108

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (PEMDA DIY) memilih Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dan Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) DIY sebagai tuan rumah penyelenggara Dialog Budaya & Gelar Seni “YogyaSemesta” Seri-108 yang mengangkat topik “Rencana Tata Ruang, Pengendali Pembangunan Aero-City” pada Selasa (29/05).

Acara Jogja semesta sendiri yang kali ini dilaksanakan di Hall FTSP Gedung Muhammad Natsir UII merupakan sebuah acara yang mengusung tema-tema segar yang dikemas dalam dialog seni dan gelar budaya. Acara tersebut telah memasuki tahun ke-9 dan episode ke-108. Jogja semesta hadir setiap Selasa Wage yang merupakan hari kelahiran Sri Sultan Hamengkubuwana X dan biasanya digelar di bangsal kepatihan. Dalam perkembangannya, kegiatan Jogja semesta sudah melahirkan banyak program seperti Jogja semesta masuk kampung dan masuk kampus.

Rektor UII Nandang Sutrisno, SH, LLM., MHum., PhD., dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada panitia penyelenggara. “Kami ucapkan terimakasih kepada penyelenggara Jogja Semesta karena telah memilih UII sebagai tuan rumah dialog pada sore ini. Tentu ini merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagi kami,” ungkapnya.

Nandang menambahkan dalam waktu dekat Yogyakarta akan segera memiliki New Yogyakarta International Airport (NYIA). Bandara ini akan menjadi menjadi daya tarik baru bagi investasi dan pengembangan ekonomi regional. Pembangunan NYIA ini tentu harus didampingi dengan perencanaan matang agar konsep aerocity bisa diterapkan dengan baik.

“NYIA ini akan menjadi sebuah kota yang akan disebut Aerocity, tentu baik kota yang terbentuk di dalam bandaranya maupun di luar bandaranya akan memiliki dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu perencanaan untuk menggarap aerocity ini harus benar-benar diperhatikan dengan baik agar apa yang dibangun akan menjadi kota yang ideal yang memberi manfaat bagi seluruh masyarakat,” Imbuh Nandang.

Terakhir Nandang beharap agar semua elemen baik PT. Angkasa Pura, Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Akademisi bisa bersinergi dengan baik dalam merumuskan aerocity bagi kemashlahatan masyarakat luas.
“Saya memandang acara ini sangat relevan untuk diadakan, saya kira semua elemen harus bersinergi dengan baik. Di sini kalangan akademisi tidak boleh diam, tapi harus punya kepedulian pada dunia luar termasuk dalam pembangunan-pembangunan pemerintahan pada umumnya,” pungkasnya. (EF)