,

UII Tuan Rumah Program P2A 2018 di Indonesia

Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu institusi pendidikan memiliki andil dalam membantu proses pembelajaran dan pembibitan tenaga-tenaga yang mahir dan andal dalam bidang komunikasi. Terlebih di era digital, kemampuan komunikasi sangatlah dibutuhkan untuk menyampaikan pesan yang dapat ditangkap generasi milenial. Kerjasama peningkatan skill ini pun dapat dibingkai melalui workshop yang melibatkan mahasiswa dari berbagai negara ASEAN. Dalam kesempatan ini, Prodi Ilmu Komunikasi UII turut mendorong berlangsungnya kegiatan P2A (Passage to ASEAN) Photography Workshop: Humanature In Indonesia, Malaysia, and Thailand 2018 yang bekerja sama dengan beberapa universitas di kawasan ASEAN.

Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 18 November 2018 sampai 25 November 2018 ini terbagi dalam 3 hari di Indonesia bertempat di Universitas Islam Indonesia, 2 hari di Malaysia bertempat di University Utara Malaysia, dan 1 hari di Thailand bertempat di Hatyai University. Kegiatan yang akan diselenggarakan di tiga negara ASEAN ini diikuti oleh mahasiswa yang datang dari Indonesia, Malaysia, Kamboja dan Vietnam.

Dalam kegiatan ini, para peserta akan diberikan materi baik berupa teoritis maupun practical skill terkait fotografi dengan tema “humanature”. Pemilihan tema ini terkait dengan keadaan geografis dan sosial di Indonesia yang dapat mewakili tema tersebut. Selain itu, adanya kecenderungan isu lingkungan dan kemanusiaan yang saat ini terlihat semakin ramai dipandang dan diperbincangkan atau bahkan diangkat dalam berbagai platform media oleh masyarakat luas.

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D memberikan sambutan hangat atas kedatangan peserta dari negara-negara tetangga di kampus tercinta UII, Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa Yogya adalah kota pelajar, kota kebudayaan, kota sepeda, kota keberagaman. “Inilah mengapa Yogyakarta adalah kota yang tepat untuk belajar dan berburu foto dengan tema humanature”, imbuhnya.

Harapan di akhir kegiatan ini adalah para peserta mampu mengambil pelajaran dan mengasah skill dalam bidang fotografi. “Fotografi adalah media untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya yang diperlukan saat ini, di dunia yang tanpa batas tetapi sarat dengan keragaman”, ungkap Fathul Wahid mengakhiri sambutannya. (APB)