,

Vaksinasi di Kampus UII Menyasar Warga Lereng Merapi

Vaksinasi Covid-19 kembali digelar di kampus Universitas Islam Islam (UII). Pada penyelenggaraan kali ini, Minggu (3/10), sejumlah 1000 dosis vaksin Sinovac disiapkan untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Kegiatan vaksinasi mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan RI, Diskensyah 04.04.02 YKA (TNI AD), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Rumah Sakit JIH, dan Rumah Sakit UII.

Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Falutas Kedokteran UII, dr. Erlina Marfianti, M.Sc., Sp.PD. mengemukakan vaksinasi di UII kali ini juga menyasar desa-desa binaan yang memiliki kesulitan terhadap akses internet. Salah satunya adalah masyarakat yang tinggal di Ngandong, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Dusun Ngandong yang terletak di lereng Gunung Merapi ini merupakan salah satu wilayah Program Desa Binaan Fakultas Kedokteran UII.

“Sebenarnya untuk dosis satu kemarin kita adakan vaksinasi ke sana (Ngandong), tapi karena mempertimbangkan akses internet dan keberadaan nakes (tenga kesehatan), akhirnya kita jadikan satu hari ini lewat koordinasi penjemputan dengan prasarana dari universitas (UII),” terangnya.

“Kesadaran vaksinasinya sebenarnya sudah ada, mungkin hanya yang usia lanjut karena kendala teknis. Akses kesini (UII) susah, Jadi kami fasilitasi penjemputan,” tambahnya saat ditemui di lokasi vaksinasi di Auditorium K.H. Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII.

Selain dari masyarakat umum dan desa binaan, vaksinasi UII kali ini juga menyasar pesantren hingga panti asuhan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tercatat peserta vaksinasi tersebut berasal dari Pondok Marketer & Tahfidz Kalakijo Kabupaten Bantul, Pondok IT Muslimah Baguntapan Kabupaten Bantul, dan Panti Asuhan Daarut Taqwa Kabupaten Sleman.

Lebih lanjut, dr. Erlina menyebut bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi pada peserta vaksin cenderung hanya mengalami gejala-gejala ringan. “Ada beberapa memang yang menyampaikan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), sebisa mungkin kita tangani dengan saran obat-obatan tertentu, tapi sampai saat ini belum ada gejala yang berat,” tutupnya. (IAA/RS)