,

Wujudkan Kemandirian Kesehatan dan Energi dengan Hilirisasi Invensi

Tahun ini kembali digelar kegiatan akbar berskala nasional Innovation Festival (InnoFest) untuk kali kedua oleh Universitas Islam Indonesia (UII). InnoFest yang digelar pada Rabu (17/1) di Auditorium Fakultas Teknologi Industri UII ini mengangkat tema “Hilirisasi Invensi dan Green Entrepreneurship untuk Mendorong Kemandirian Kesehatan dan Energi bagi Bangsa”. InnoFest menggandeng mitra usaha Dunia Industri (DUDI) untuk berkolaborasi mengembangkan ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.

Penyelenggaraan InnoFest sendiri dikoordinir oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan (DPPK)/Simpul Tumbuh (Growth Hub UII), Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis – The ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership (PEIAB-ANGEL), dan Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia (AKSELWIRA).

Pada sesi pertama yakni Innovation Talk dihadirkan tiga pembicara yaitu Jasmine Karsono, Ph.D. (Direktur Portofolio, Produk & Layanan PT. Kimia Farma, Tbk),  Dr. apt. Mas Rahman Roestan, S.Si., MBA (Dewan Pakar Ikatan Apoteker Indonesia), dan Hari Yuwono (Country Coordinator Indonesia-Private Financing Advisory Network, Austria). Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. dan Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK), Dr. Arif Wismadi, M.Sc., turut hadir dalam kegiatan tersebut.

“Di sini kita ingin mempertemukan industri dengan pihak kampus dan mendorong para inventor untuk bisa menyelesaikan persoalan di industri. Ini adalah tahun kedua, harapannya akan selalu berputar. Tidak hanya untuk UII, tapi seluruh umat di Indonesia dan luar Indonesia,” ungkap Kepala Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) Bagus Panuntun, SE., MBA.

InnoFest 2024 diharapkan dapat memfasilitasi guna sinergi yang optimal antara perguruan tinggi (Insan Dikti) dan mitra DUDI, pemerintah, atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Arif Wismadi pada sambutannya mengungkapkan kegiatan InnoFest tahun ini difokuskan untuk mendukung Program Dana Padanan Kedaireka 2024 yang merupakan salah satu usaha untuk mengantisipasi valley of death dari Kemendikbudristek.

Hari Yuwono, salah satu pembicara yang hadir pada akhir sesi pertama menyampaikan dengan kolaborasi risiko proyek jadi turun karena dapat menata seluruh komponen dengan baik. “Sebagaimana manajemen orkestra yang tidak menghasilkan suara sumbang karena kolaborasi yang baik,”tuturnya.

Acara InnoFest mendapatkan dukungan internasional dari Hellenic Open University, European University of Cyprus dam 12 universitas di Asia Tenggara yang merupakan anggota konsorsium Erasmus+ ANGEL serta Asosiasi GITA-Akselwira yang memiliki akselerator bisnis di Indonesia seperti UII, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, STIE Malang Kucecwara, Universitas Padjajaran, Universitas Presiden, dan UNNES Semarang. Pada InnoFest 2024 ini ditandatangani pula MoA dari 5 perusahaan yakni PT. Putra Medikaltek Indonesia CV, Pelataran Ecosystem, PT. Naturindo Fresh, MAN 3 Sleman, dan PT. Arutmin Indonesia Tambang Kintap.

Setelah sesi Innovation Talk, akan dilanjutkan dengan sesi Innovation Pitching yaitu sesi presentasi rencana solusi dan pengembangan bersama dari Insan Dikti. Setelah para inventor Insan Dikti dan mitra DUDI menyampaikan rencana kolaborasinya, dilanjutkan Innovation Matching dimana terjadi kesepakatan rencana kolaborasi agar dapat maju untuk pengajuan dana pada Kedaireka 2024 ini.

Innovation Coaching Clinic menjadi sesi terakhir dari rangkaian Innovation Festival 2024 yang akan dilaksanakan pada 22 & 25 Januari 2024 untuk kemudian diunggah pada laman kedaireka.id sebelum 31 Januari 2024. (FA/CWN)