Aktor Non-Negara Punya Peran Penting dalam Hubungan Internasional

Laboratorium Diplomasi Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengadakan serangkaian acara yang membahas isu-isu aktual dalam Hubungan Internasional. Salah satu acaranya adalah Bedah Buku berjudul “Transnasionalisme: Peran Aktor non-negara dalam Hubungan Internasional” oleh Masitoh Nur Rohma, S.Hub.Int., M.A. Acara bedah buku menghadirkan penulisnya langsung yaitu Dr. Ani Widyani Soetjipto bertempat di Auditorium FPSB Lt. 3 pada Senin (8/4).

Dalam pembukaannya, Ani Widyani Soetjipto mengatakan bahwa alasan mengapa buku ini ditulis adalah karena selama ini peran dari aktor non-negara dalam Ilmu Hubungan Internasional belum banyak ditulis dan dibahas. “Selain belum banyak ditulis, pembahasan mengenai gerakan advokasi transnasional atau jaringan advokasi transnasional yang ditulis melalui lensa Hubungan Internasional juga belum banyak dibahas dalam literatur berbahasa Indonesia.” Jelasnya.

Ani Widyani Soetjipto juga menambahkan bahwasanya saat ini Interaksi internasional dapat bersifat struktural dan terpusat pada aktor. Perilaku aktor non-negara dalam menangani isu atau masalah internasional didasari logika yang kompleks berupa hubungan yang bersifat intersubjective dalam melihat isu/masalah di antara para aktor. Di dalam buku ini, ia juga membahas mengenai kasus yang pernah terjadi di Indonesia dan di luar negeri mengenai peran aktor non-negara dalam Hubungan Internasional.

Sementara itu, dalam pembahasannya, Masitoh mengatakan bahwa ada di dalam buku ini ada beberapa kasus yang sangat menarik salah satunya pembahasan masalah hewan. “Pada bagian buku berjudul Advokasi untuk perlindungan hewan, sangat menarik untuk dibahas. Selama ini para aktivis mengalami kebuntuan saat mengusung hak atau kesejahteraan hewan. Karena selama ini, manusia dianggap sebagai agen sentral dalam kehidupan di dunia ini. Segala aktivitas yang dilakukan manusia, dilakukan untuk kepentingan manusia. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa saat ini para aktivis ini sedang menggiring perspektif dunia bahwa tidak hanya manusia yang hidup di dunia ini, tapi juga ada tumbuhan dan hewan.” Tutur Masitoh.

Masitoh menyimpulkan dari pembahasan buku ini yaitu buku ini akan sangat membantu dalam memahami ilmu Hubungan Internasional tidak hanya dalam konteks negara, namun juga dalam konteks yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Hubungan Internasional tidak hanya seputar diplomasi antar negara, tapi juga terkait dengan unsur-unsur dalam kehidupan sehari-hari. (RRA/ESP)