,

Dosen UII Peroleh Penghargaan Abdidaya 2021

Dosen Program Studi Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) Imam Sahroni, S.Si., M.Sc. memperoleh penghargaan juara kedua kategori Dosen Pendamping Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D). Penghargaan tersebut di dapatkan Imam Sahroni pada malam penganugerahan Abdidaya 2021 belum lama ini yang diselenggarakan secara daring dan luring terbatas di Institut Pertanian Bogor. Abdidaya 2021 sendiri adalah puncak pelaksanaan rangkaian program pengabdian mahasiswa selama setahun terakhir yang diselenggarakan oleh Direktorat Belmawa Kemdikbud Ristek RI.

Peserta yang berhak mengikuti Penganugerahan Abdidaya 2021 ini berasal dari organisasi kemahasiswaan, lembaga mitra desa, dosen pendamping, dan sistem pendukung dalam pelaksanaan Program Wirausaha Desa (Wira Desa), Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) dan Program Holistik Pembinaan & Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang mendapat hibah dana dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemdikbud Ristek RI pada tahun 2021.

Imam Sahroni mendapatkan penghargaan tersebut atas perannya mendampingi mahasiswanya yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) UII mendapatkan dana hibah Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) 2021 dengan tema “Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Aditif di Desa Umbulmartani Kab, Sleman”. Dalam proses seleksi, Imam menyebut untuk kategori dosen pendamping terdapat wawancara khusus dari para dewan juri mengenai program pengabdian yang telah dijalankan.

“Kami ditanya mengenai output atau luaran dari program ini. Misalnya adalah buku ber-ISBN, publikasi jurnal nasional dan internasional, terus prototype alat yang digunakan masyarakat, dan kemandirian dari masyarakat pengguna produk tersebut,” terang Imam Sahroni. Lebih lanjut faktor kebermanfaatan program juga menjadi pertanyaan dewan juri. Sebagai implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), maka program ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik untuk masyarakat, institusi, maupun dosen yang berperan sebagai penggerak utama dalam membimbing mahasiswa.

Saat disinggung mengenai keberlanjutan program, Imam Sahroni menyebut akan terus aktif melakukan pengabdian kepada masyarakat. “Ke depan bukan hanya di level mahasiswa saja, tapi di level dosen juga akan aktif melakukan kegiatan di sana. Karena salah satu tugas dosen memang di bagian pengabdian kepada masyarakat”, tandasnya. (IAA/RS)