,

Fathul Wahid Kembali Terpilih Sebagai Rektor UII

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. kembali melanjutkan kepemimpinan sebagai Rektor di Universitas Islam Indonesia (UII). Hal ini sebagaimana tertuang dalam Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, No. 11/SK-PP/III/2022 Tentang Penetapan Rektor Terpilih UII Periode 2022-2026.

Sebelumnya, Panitia Pemilihan telah mengajukan tiga nama Calon Rektor, hasil dari pemilihan oleh Senat Universitas, ke Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII. Ketiga nama yang diajukan yakni Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D., dan Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. Dalam Rapat Pleno PYBW UII, pada Rabu (9/3), Prof. Fathul Wahid ditetapkan sebagai Rektor UII untuk Periode 2022-2026.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026, Dr. rer. Soc, Masduki, M.A. saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Rabu (9/3) petang mengungkapkan rasa syukurnya bahwa pemilihan Rektor UII secara umum dapat berjalan dengan lancar, seluruh tahapan pemilihan sejak di Fakultas hingga Senat Universitas berlangsung dengan baik. Selain itu, keterlibatan atau partisipasi dari sivitas akademika UII cukup tinggi, yakni 85 persen di tingkat pemilih umum dan 80% di Senat.

“Saya kira yang paling penting adalah bahwa proses pemilihan Rektor kali ini lebih bernuansa kolaboratif dan mencerminkan kedewasaan para pihak seperti kontestan (Calon Rektor), juga pimpinan universitas, fakultas, badan wakaf dan seluruh sivitas akademika,” tutur Masduki.

“Proses demokrasi di kampus dalam memilih pemimpin itu adalah hal yang biasa dan reguler. Kebetulan kita setiap empat tahun mendapatkan hajatan seperti ini. Hal itu kita harapkan menjadi satu tradisi yang berlangsung dengan penuh kolaboratif,” Masduki menambahkan.

Lebih lanjut disampaikan Masduki, pemilihan Rektor UII sendiri telah melalui tahapan yang cukup panjang, dimulai sejak Oktober 2021 yang lalu. Alhamdulillah berdasarkan aspirasi dari fakultas, universitas, Senat universitas, maka Yayasan Badan Wakaf selaku lembaga tertinggi di UII menunjuk satu nama sebagai rektor terpilih yaitu Prof. Fathul Wahid yang secara resmi sudah ditetapkan oleh panitia selaku KPU.

Masduki lebih lanjut menuturkan, pilrek UII tahun ini juga telah mampu merekam berbagai gagasan selama penyelenggaraan khususnya selama penyampaian rencana aksi, baik itu dari lima Calon Rektor, panelis lintas perguruan tinggi dan gagasan yang berkembang di media sosial. Kita selaku penyelenggara berharap seluruh gagasan ini dapat diekstrak kemudian menjadi warna utama bagi kepemimpinan UII ke depannya.

“Seperti yang kita tahu, forum pilrek ini adalah forum pengumpulan gagasan dan agenda-agenda strategis yang kita simak di action plan kemarin. Siapapun yang terpilih harapannya membawa semua gagasan tersebut dan membawa UII jauh lebih baik dari sebelumnya. Menuju satu pencapaian yang jauh lebih baik. UII itu terdiri dari tiga diksi: universitas, Islam dan Indonesia. Ini suatu kombinasi unik antara tugas penyedia dan inovator ilmu pengetahuan yang universe, holistik, dengan amanah untuk meneguhkan nilai-nilai ke-Islam-an dalam rumah besar bernama Indonesia yang majemuk,” terang Masduki.

Disinggung masa tugas Rektor terpilih, Masduki menjelaskan sesuai dengan periodisasi masa jabatan, maka per 1 Juni 2022 Rektor Terpilih yang notabenenya itu incumbent akan dilantik. “Ini batas awal periode kepimpinan UII bergerak dari hasil pemilihan yang sekarang. Sebelum 1 Juni, tentu ada pemilihan Wakil Rektor yang dilakukan oleh Senat Universitas yang akan memilih nama-nama dari yang diusulkan oleh Rektor Terpilih nantinya,” paparnya.

Berkenaan kendala yang dihadapi dalam proses pemilihan, menurut Masduki kendala utamanya adalah pandemi COVID-19. Panitia Pemilihan harus menyediakan langkah-langkah antisipasi. “Kemarin kita sudah coba merancang model e-voting sehingga kalau pandemi itu sangat riskan sampai level empat, maka kita melakukan metode tersebut,” tutur Masduki.

Berkaitan dengan pelaksanaan pilrek ke depan, Masduki berpesan kondisi pilrek tahun ini yang berjalan lancar dan kolaboratif harus dapat terus dijaga. Tantangan ke depan (pilrek 2026) adalah bagaimana tetap mempertahankan angka partisipasi. Berikutnya, memperkaya ruang-ruang untuk semua orang dapat menyampaikan gagasan sehingga bisa dijadikan modal sosial bagi pemegang estafet kepemimpinan. “Pilrek adalah ruang publik untuk menyampaikan gagasan strategis yang ditujukan untuk calon pemimpin UII,” tutup Masduki.

Tanggapan Rektor Terpilih

Tanggapan disampaikan Prof. Fathul Wahid atas terpilihnya kembali sebagai Rektor UII untuk Periode 2022-2026, saat dihubungi melalui pesan Whatsapp pada Kamis (10/3) pagi. “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Menahkodai UII sebagai universitas besar dengan titipan amanah sejarah yang berat, bukan perkara mudah. Pengalaman empat tahun menegaskan itu. Ini amanah yang sangat berat,” tutur Prof. Fathul Wahid.

“Saya beruntung dan bersyukur dikelilingi oleh para kolega yang sangat membantu. Dengan bantuan banyak orang dan pertolongan Allah, insyaallah semuanya menjadi terasa lebih ringan,” tandas Prof. Fathul Wahid.

Rasa syukur diungkapkan Prof. Fathul Wahid atas kepercayaan yang diberikan oleh warga UII. “Saya mengucapkan terima masih kepada warga UII yang percaya dengan saya dan telah menitipkan harapan kepada saya. Semoga Allah meridai, membimbing, dan mempermudah saya dalam mengorkestrasi kerja kolektif untuk memenuhi harapan tersebut. Tidak hanya bagi UII, tetapi insyaallah juga untuk bangsa Indonesia,” harap Prof. Fathul Wahid. (KR/RS/RP)