,

Fiqki Rahmawati Raih Penghargaan ‘Best Press Delegates’ pada WHO Simulation 2017 di Taiwan

Fiqki Rahmawati Fauziah atau yang lebih akrab dipanggil Fao kembali meraih prestasi yang membanggakan di tingkat internasional. Setelah tahun lalu mendapatkan penghargaan sebagai Best Diplomacy Award’ dalam acara London Internasional Model United Nation (LIMUN 2016), tahun ini Fao juga kembali meraih penghargaan sebagai ‘Best Press Delegates’ dalam acara 2017 Taiwan World Health Organization (WHO) Simulation yang diadakan di Universitas Nasional Cheng Kung di kota Tainan, Taiwan (7-21/1). Acara ini merupakan acara tahunan yang pertama kalinya di selenggarakan di kawasan Asia Pasifik.

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) angkatan 2015 ini ketika menuturkan kepada Humas UII , Jumat (03/03), menyampaikan bahwa pihaknya sudah lama menekuni bidang yang hampir sama dimulai dari keterlibatannya dalam acara LIMUN 2016 lalu. Keterkaitannya dalam bidang ini terus menumbuhkan rasa kepercayaan diri untuk berkembang. Sebagai mahasiswa kedokteran, WHO Simulation sangat membantu meningkatkan kemampuan akademis dan juga kepekaan sosial. Penelitian yang dilakukan untuk persiapan menghadapi acara ini juga berhubungan erat dengan perkuliahan, yaitu tentang penyakit menular. Selain menambah pengalam mobilitas internasional, ajang ini juga dapat memberikan tambahan referensi dalam perkuliahannya.

WHO Simulation merupakan acara simulasi konferensi yang dikonsep agar benar-benar menyerupai model konferensi organisasi kesehatan tingkat dunia (World Health Assembly) di Swiss. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai negara di seluruh dunia. Fao adalah salah satu peserta yang lolos seleksi dari Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang kemudian bergabung dengan 10 mahasiswa lainnya sebagai tim delegasi dari Indonesia. Diantara konsep yang diselenggarakan dalam WHO Simulation terdapat beberapa agenda seperti Regional Meeting, Press Conference dan juga Executive Board Meeting.

Menariknya, hasil dari simulasi yang diadakan di Taiwan ini akan dibuat draft resolusi yang nantinya diambil oleh Internasional Federation of Medical Students Associations (IFMSA) yang kemudian dibawa ke WHO dan dibahas di WHO General Assembly Meeting.

“Penyakit menular kini menjadi permasalahan yang serius yang sedang dihadapi oleh dunia. Kami sebagai mahasiswa kedokteran merasa perlu memiliki andil dalam pemecahan masalahnya. Solusi yang kami bahas dalam sidang simulasi yang sudah kami simpulkan dalam bentuk draft resolusi ini harapannya dapat menjadi bagian dalam pemecahan masalah kesehatan di dunia, walaupun hanya sedikit” ungkapnya kepada Humas UII

Menanggapi hal ini, Direktur Direktorat Pembinaan Bakat, Minat, dan Kesejahteraan Mahasiswa (DPBMKM) UII Beni Suranto, ST., M.Soft.Eng., menyampaikan bahwa prestasi yang diraih oleh Fao merupakan salah satu hasil program pembinaan Bidang Kemahasiswaan UII yang tahun 2017 memiliki prioritas yaitu capaian prestasi dan reputasi mahasiswa di level internasional. Bidang Kemahasiswaan UII mendorong mahasiswa untuk mampu berkontribusi dalam forum-forum internasional baik bidang kompetisi, publikasi ilmiah, maupun aktivitas lain yang relevan dengan keunggulan softskills mahasiswa. Prioritas program tersebut ditujukan untuk mendukung langkah UII menuju World Class University.