Hindari Penyakit Tidak Menular dengan Gaya Hidup Sehat dan Gizi Seimbang

Gaya hidup sehat disertai dengan asupan gizi seimbang sangat penting di masa sekarang. Apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit tidak menular, seperti stroke, hipertensi, diabetes, dan asam urat. Untuk menjaga kesehatan, setiap orang perlu memahami hal ini.

Seperti dipaparkan oleh Ika Rizky Muharomin., S.Gz., melalui materinya bertajuk ‘Sehat dan Bahagia dengan Gizi Seimbang’ dalam acara edukasi dan pemeriksaan kesehatan bagi pegawai purna tugas UII. Kegiatan dilangsungkan pada Selasa (19/11), di Auditorium Rumah Sakit JIH lt. 5, Jl. Ring Road Utara, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diadakan Pusat Bantuan Sosial dan Kesehatan (Pusbansoskes) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan RS JIH.

Ika Rizky mencoba memberikan edukasi kepada para pegawai purna tugas UII, terkait dengan kesehatan Gizi. Beberapa perhatian perhatian penting terkait gizi seimbang, masalah kesehatan yang umum bagi lansia, cara mengatur makanan, serta beberapa penyakit dan makanan yang harus dihindari.

Ika memaparkan bahwa gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu juga dengan memperhatikan prinsip keanekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal. Atau dengan kata lain keseimbangan antara kecukupan gizi dan energi yang dibutuhkan.

“Gizi seimbang dapat diperoleh dengan beberapa langkah. Pertama dengan meragamkan pangan, kedua dengan perilaku hidup bersih, salah satunya dengan mencuci tangan, ketiga melakukan serangkaian aktivitas fisik, dan keempat memantau berat badan normal”, pesannya.

Keragaman pangan dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi gula, garam, dan minyak. Lebih jauh, Ika menguraikan porsi makanan setiap kali makan. Umumnya, piring yang memenuhi gizi seimbang itu terdiri dari 3-4 porsi makanan pokok (nasi, gandum, ubi, jagung, atau yang lainnya), 3-4 porsi sayur, 2-4 porsi lauk, serta 2-3 porsi buah-buahan. Termasuk 6-8 gelas air putih per hari.

Di akhir paparannya, Ika juga mengingatkan terkait dengan beberapa penyakit serta makanan yang harus dihindari.
Untuk penyakit stroke, makanan yang harus dihindari antara lain: daging berlemak banyak, jeroan, santan kental, cumi-cumi, kuning telur ayam, otak sapi, dan telur burung puyuh. Sementara untuk penyakit hipertensi, makanan yang harus dihindari berupa krakers, biskuit, dendeng, abon, keju, margarin, mentega, serta bumbu dapur seperti asinan sayur/buah, buah kaleng, garam, kecap dan vetsin.

Sementara makanan seperti nasi, kentang, makaroni, dan sejenisnya, serta gula pasir, gula jawa, coklat, soda, dan sejenisnya merupakan makanan yang harus dihindari oleh penyandang diabetes. Tidak hanya itu penyandang diabetes juga harus merutinkan 3J (Jadwal makan, Jumlah kalori, dan Jenis makanan).

Terakhir, makanan seperti jeroan, bebek, sarden, kerang, bayam, daun singkong, dan melinjo merupakan makanan yang harus dihindari oleh seseorang dengan penyakit sendi atau asam urat. (DD/ESP)