,

ICT Sebagai Alat Harmonisasi Perubahan Tatanan Masyarakat

Perkembangan teknologi informasi saat ini turut memberi pengaruh pada perilaku sosial masyarakat. Ibarat mata pisau, teknologi informasi dapat mendatangkan manfaat maupun kerugian bagi penggunanya. Kesenjangan informasi dapat menimbulkan gejolak di dalam kehidupan masyarakat.

Menanggapi masalah tersebut UII bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma dan IFIP Working Group menyelenggarakan konferensi dengan tema The 14th International Conference on Social Implications of Computer in Developing Countries. Konferensi dwi tahunan ini diadakan di Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada 22-24 Mei 2017. Untuk tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah yang diselenggarakan di kota Yogyakarta.

Seperti dikatakan ketua panitia penyelenggara, Fathul Wahid, Ph.D. “Semua teknologi hadir dalam dua sisi baik positif maupun negatif seperti halnya ICT”, ujarnya. Konferensi bersifat internasional sehingga diikuti oleh 147 peserta dari 31 negara dengan paper yang masuk berjumlah 118. Hanya 68 paper yang diterima untuk dipresentasikan. Kegiatan ini menghadirkan tokoh besar dalam bidang Information, Communication, Technology (ICT) yang berasal dari berbagai negara.

Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH, M.Hum, LLM, Ph.D yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan ICT menjadi sangat potensial sebagai alat harmonisasi bagi masyarakat, di mana salah satunya sebagai media mempererat silaturahmi.

Di satu sisi, perkembangan ICT juga semakin mematangkan tatanan demokrasi di masyarakat. “Kesadaran akan keanekaragaman budaya, agama dan etnis dapat didorong melalui penggunaan ICT yang tepat. Namun demikian edukasi dan aspek regulasi juga perlu dikuatkan”, jelasnya. Nandang juga menyampaikan bahwa kerjasama antara UII dan Universitas Sanata Dharma adalah upaya akademisi untuk saling melengkapi dan sebagai model keberagaman bagi masyarakat.

ICT Mendorong Harmoni Sosial

Salah satu pembicara dalam konferensi Robert M. Davidson juga memaparkan, “ICT berpengaruh besar terhadap perkembangan sosial masyarakat yang membangun dalam harmoni sosial. Ini bisa berimplikasi positif maupun negatif”.

Menurutnya, ICT memiliki potensi tinggi untuk mengubah tatanan masyarakat secara drastis. “Tatanan ini bukan masalah ras dan agama tetapi terkait kegiatan ekonomi yang sering menimbulkan disharmoni manakala tidak dikelola dengan baik”, katanya.

Sedangkan Johanes Eka Priyatma, Ph. D, rektor Universitas Sanata Dharma berpendapat ICT berfungsi untuk mensejahterahkan masyarakat dan mengurangi perubahan-perubahan yang merugikan masyarakat.

“Untuk itu akademisi yang terlibat dalam hal ini UII dan Universitas Sanata Dharma mengambil tanggung jawab untuk memberi contoh konkrit serta bekerjasama menghadapi masalah ini supaya diterima dan mencari solusi yang tepat bagi masyarakat”, tambahnya. (SDS)