Divisi Pembinaan, Kepribadian dan Kesejahteraan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia (UII) menghadirkan tokoh budayawan dan seniman, Supriyanto GS atau lebih akrab dikenal dengan Prie GS, untuk memberikan pelatihan Cerdas Spiritual kepada penerima beasiswa di UII (Excellent Community) angkatan 2016 pada pertengahan bulan Oktober yang lalu, di Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito UII.

Read more

Himpunan Mahasiswa Bidik Misi (HMBM) UII tim UNISI FC berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi Bidik Misi Cup se-Jateng dan DIY di Semarang. Bidik Misi Cup (BM Cup) merupakan ajang kompetisi futsal mahasiswa penerimaan Bidik Misi se-Jateng dan DIY tahunan yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Bidik Misi (KAMADIKSI) Universitas Diponegoro (UNDIP). Acara ini terbuka untuk seluruh mahasiswa penerimaan Bidik Misi di setiap kampus yang berada di wilayah Jateng dan DIY. Himpunan Mahasiswa BidikMisi UII (HMBM UII) sebagai forum mahasiswa Bidik Misi di UII mendelegasikan satu tim untuk berkontribusi dalam ajang BM Cup 2018.

Read more

Indonesia memiliki berbagai jenis bambu yang berpotensi dikembangkan menjadi produk inovatif guna memberi nilai tambah ekonomi maupun lingkungan. Sebagaimana pengembangan bambu di Dusun Ngepring, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa yang terletak di kaki Gunung Merapi ini merupakan salah satu desa mitra Universitas Islam Indonesia. Salah satu produk unggulannya adalah menciptakan karya dari turunan bambu melalui program Bambooland Indonesia.

Topik tersebut sebagaimana tergambar dalam Creative Fam Trip Indonesia Creatives Cities Festival (ICCF) 2018 ke Bambooland Indonesia, pada Sabtu (20/10) bertempat di Bamboo Living Laboratory, Purwobinangun, Sleman, DIY. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa komunitas, pegiat kota, pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah daerah dari 160 kota untuk mengikuti perkembangan kota kreatif di Indonesia.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dalam rangka studi banding pada Jum’at (19/10), di Gedung Rektorat UII. Pada pertemuan ini mendiskusikan tentang Badan Penjaminan Mutu di sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. menandatangani perjanjian kerjasama SEATVET dengan lebih dari 200 instusi pendidikan dari negara-negara ASEAN yang difasilitasi oleh SEAMEO (South East Asia Ministry of Education Office) yang diwakili Dr. Gatot Hari Priowirjanto di Pangasinan State University, Kampus Lingayen, di Provinsi Pangasinan, Filipina pada Kamis 18 Oktober 2018.

Read more

Untuk mempersiapkan para calon guru yang memiliki wawasan global dan ketrampilan yang kompetitif dalam masyarakat ASEAN, Universitas Islam Indonesia (UII) kembali bergabung dengan program SEA Teacher yang difasilitasi oleh SEAMEO (South East Asia Ministers of Education Organization.

Read more

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya wilayah Yogyakarta turut mendongkrak perekonomian masyarakat. Namun limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha ini juga cukup banyak. Salah satunya berupa cangkang telur dan ampas tebu. Meskipun limbah, namun ternyata keduanya punya potensi sebagai bahan bangunan ramah lingkungan. Hal inilah yang mendorong tiga mahasiswa UII, Ade Wahyu (Teknik Sipil), Asep Setiawan (Akuntansi) dan Ismadian Pratiwi (Akuntansi) mengembangkan inovasi dinding ramah lingkungan yang disebut drywall

Read more

Hiruk pikuk menjelang pemilihan legislatif dan pemilihan presiden sudah terasa menghangat. Percakapan warganet di media sosial mengindikasikan hal ini dengan sangat jelas. Kedua kubu telah menyebar beragam informasi yang saat ini sulit dibedakan, mana yang benar dan mana yang bohong (hoaks). Kondisi ini tentu membahayakan. Banyak orang yang tidak mempunyai daya nalar dan akses informasi yang cukup, berada dalam arus yang bisa menjadi liar ini tanpa sadar.

Polarisasi dan kontestasi

Polarisasi pendukung kedua kubu sangat terasa. Momentum kampanye yang sudah mulai, seakan mengamplifikasi polarisasi serupa yang benihnya sudah tersemai mulai 2014. Benih ini dalam beberapa tahun terakhir seakan tumbuh menjadi semak belukar yang berpotensi merusak tenun kebangsaan. Jika tren ini kita biarkan, persatuan bangsa menjadi taruhan mahal.

Sebagian dari kita bisa jadi adalah politisi, atau paling tidak simpatisan, yang menjadi bagian dari kedua kubu yang masuk lapangan kontestasi. Pilihan tersebut adalah tugas mulia, mengawal negara ini ke arah yang lebih baik. Tetapi, ketika segala cara dilakukan untuk memenangkan kontestasi, maka nurani telah digadaikan dan kuasa dijadikan tujuan utama. Salah satu praktik sesat yang selama ini banyak dilakukan adalah produksi informasi bohong alias hoax.

Ironisnya, saat ini menjadi sangat sulit membedakan antara informasi valid dan menyesatkan. Sebagian informasi ini diproduksi oleh warganet Indonesia yang menyebar melalui beragam kanal media sosial. Perkembangan mutakhir menunjukkan fenomena yang jauh dari cita-cita untuk membawa bangsa ini menjadi lebih matang dalam berdemokrasi dan dewasa dalam berpolitik.

Mahadata dan gagasan

Kegaduhan di media sosial telah menjadi kabut hitam penutup gagasan segar yang dimunculkan oleh warganet yang masih waras. Gagasan segar tersebut seringkali terkubur di antara mahadata (big data) dengan volume yang luar biasa di media sosial. Alih-alih membenamkan diri ke dalam kegaduhan tersebut, kita bisa menggunakan energi positif kita untuk menambang dan menghasilkan gagasan bernas dari mahadata tersebut.

Berangkat dari kesadaran kolektif tersebut, komunitas dosen muda di Yogyakarta menggagas gerakan Jogja Mendaras data (JMD). Gerakan ini dengan dukungan sistem Drone Emprit Academic yang dikembangkan oleh Media Kernels Indonesia, menambang percakapan warganet di Twitter. Mahadata hasil penambangan ini menjadi dasar analisis yang dapat menghasilkan tilikan-tilikan yang bermanfaat untuk mengedukasi dan mengajak publik bergerak serta memberi masukan ke pengambil kebijakan. Tilikan ini menawarkan narasi alternatif. Inilah politik gagasan yang dapat dilakukan tanpa tidak terjun langsung ke dalam partai politik atau terlibat dalam politik praktis.

Politik gagasan diperlukan untuk menjaga kewarasan dalam berpolitik untuk tidak mengabaikan kepentingan bangsa yang lebih besar dan berhorison jauh. Karenanya, kontestasi yang ada seharusnyalah melibatkan adu gagasan cerdas. JMD menyatakan dirinya tidak netral, tetapi berpihak: bukan ke salah satu kubu, tetapi kepada kebenaran. Kebenaran di sini harus berdasar data. Deklarasi sikap ini sangat penting di era pascakebenaran (post-truth), ketika perasaan lebih mengemuka dan kepala yang panas tidak diimbangi dengan hati yang dingin. Hati yang dingin akan menjaga kita tetap objektif dan membuka diri untuk menerima informasi benar, dari manapun asalnya. Mari, jaga akal sehat kita dengan politik gagasan!

Ditulis bersama dengan Ismail Fahmi. Tulisan ini telah dimuat dalam rubrik Opini Harian Kedaulatan Rakyat dengan judul ‘Data Raya dan Politik Gagasan’ pada 19 Oktober 2019

 

Universitas Islam Indonesia (UII) mempunyai komitmen menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan kompetensi mumpuni di bidangnya, termasuk dalam dunia industri. Salah satu upaya dilakukan oleh Program Studi D3 Perbankan dan Keuangan UII dengan menjaring kerjasama dengan mitra-mitra, khususnya di bidang perbankan dan keuangan dalam hal magang mahasiswa.

Read more