Ingin Menjadi Universitas, STAI Dr. KHEZ. Muttaqien Belajar ke UII

Dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam negeri, Universitas Islam Indonesia menjalin sinergi dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Dr. KHEZ. Muttaqien, Purwakarta. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir, pada Senin (14/2). Acara ini dihadiri oleh pimpinan dan dosen kedua institusi perguruan tinggi mulai dari wakil rektor hingga jajaran kepala program studi yang terlibat dalam MoU ini.

Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. membuka sambutan dengan sedikit menjelaskan sejarah berdirinya UII. Kedua institusi menurutnya memiliki kesamaan latar belakang yakni berawal dari Sekolah Tinggi bernafaskan Islam. 

Ia pun berharap agar penandatanganan MoU hari ini dapat ditindaklanjuti dengan berbagai implementasi nyata di masa yang akan datang.

“Semoga bisa menelurkan ide-ide untuk implementasi MoU yang sudah ditandatangani.” Ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa di tahun 2021 tingkat implementasi kerja sama dalam negeri yang dilakukan UII telah mencapai 74% dan kerjasama luar negeri sebesar 91%.

Sementara itu, Dr. Imam Tabrani M.Pd, selaku Ketua STAI Dr. KHEZ. Muttaqien menjelaskan maksud kedatangan dan penandatanganan MoU adalah agar institusinya dapat dibimbing oleh UII terkait pengelolaan institusi perguruan tinggi. “Dari awal kami sudah mengosongkan apa yang ada pada diri kami untuk diisi oleh UII di sini. Mau dibawa kemana, yang penting seperti UII terutama masalah mutu.” Jelasnya.

Imam menjelaskan bahwa keinginan untuk berguru kepada UII tidak terlepas kesuksesan UII yang bertransformasi dari sekolah tinggi menjadi sebuah universitas. Hal ini juga didorong oleh tuntutan yayasan kepada pihaknya untuk menyatukan 3 sekolah tinggi menjadi sebuah universitas. 

“Sangat patut dan layak kami berguru dan mohon oleh pihak UII untuk menerima kami menjadi muridnya.” Tukas Imam Tabrani. Ia juga menyampaikan harapan agar bisa menjadi institusi yang lebih baik seperti UII yang sudah mampu mencapai taraf internasional. 

Setelah penandatanganan MoU, acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi antar kedua belah pihak yang dilakukan dengan format diskusi kelompok. Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok berbeda yang terdiri dari para pimpinan serta kepala bidang seperti bidang pengendalian sistem mutu, badan penjaminan mutu, kepala bidang akreditasi dan rekognisi hingga bidang akademik. 

Selain itu, diskusi ini juga melibatkan program studi dari kedua institusi untuk melihat prospek kerjasama yang bisa dilaksanakan di masa yang akan datang. Adapun program studi yang terlibat dari UII adalah Ilmu Komunikasi, Pendidikan Agama Islam, Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyah) dan Ekonomi Islam Pasca Sarjana. Empat program studi tersebut berdiskusi dengan program studi serupa yang dimiliki oleh STAI Dr. KHEZ Muttaqien.

Beberapa orang rombongan dari STAI Dr. KHEZ Muttaqien juga menyempatkan diri berkunjung ke Perpustakaan Pusat UII untuk menggali informasi mengenai tata kelola perpustakaan. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk melihat langsung Museum UII serta Candi Kimpulan yang menjadi salah satu bangunan kebanggan UII. (AP/ESP)