Simak Kiat Sukses Menyongsong PIMNAS ke-35

Persiapan yang matang adalah salah satu kunci meraih kepercayaan diri dan peluang kesuksesan. Hal inilah yang dilakukan oleh Program Studi Kimia UII dalam menyambut Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-35 mendatang. Prodi Kimia UII mengadakan webinar “Propose Your Idea” dengan pembicara Ipang Djunarko M.Sc., Apt., selaku reviewer nasional pada Sabtu (12/02) untuk mengupas tuntas bedah proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Menurut Ipang, Prodi Kimia UII punya potensi mendapatkan data yang sangat lengkap dalam mempersiapkan proposal PKM. Namun terkadang juri tidak percaya dengan data yang terlalu banyak dan lengkap. Oleh sebab itu, perlu secara maksimal pada saat presentasi memaparkan data-data dengan meyakinkan dan jelas. 

Ipang Djunarko menambahkan, berdasarkan evaluasi PIMNAS tahun lalu, rencana dana PKM tahun ini akan dinaikkan. Harapannya, adanya dorongan dan jaminan dari pihak perguruan tinggi. Sehingga program kreativitas mahasiswa dapat terealisasikan dengan baik dan maksimal.

Jenis skema PKM yang diadakan pada tahun ini kemungkinan tidak berubah. Tahun lalu, FMIPA UII mengambil peluang dari karya inovatif. Menurutnya ini luar biasa, daya saingnya mantap. Ia pun mengusulkan, UII mengambil peluang dengan mengembangkan kreativitas mahasiswanya di bidang kewirausahaan. 

Kemudian juga perlu dikembangkan pula di bidang skema penerapan IPTEK. Hal ini disebabkan skema penerapan IPTEK masih belum banyak saingannya. Ini dapat menjadi peluang yang luar biasa untuk UII.

Dalam penulisan proposal, perlu diperhatikan sistematika proposal dengan baik. Perubahan-perubahan penamaan di Bab II, perlu dicermati dengan baik. Jika ingin PKM R, perlu mengungkap fenomena untuk mengatasi pokok-pokok permasalahan yang ada. “Dan jangan lupa untuk menggunakan metode-metode yang di modifikasi dan dikreasikan”, pesannya.

Ia juga menyebutkan naiknya penularan Omicron sangat cepat membuat konsep PKM 2022 belum dapat dipastikan akan dilakukan luring maupun daring. Adapun untuk sistem kelompoknya, apabila ingin dalam satu tim terdiri dari diploma dan sarjana, maka hal itu diperbolehkan. “Tugas kuliah yang sifatnya kelompok, seperti KKN pun juga bisa dimasukkan ke dalam proposal PKM”, ungkapnya.

Ipang Djunarko menambahkan agar fokus pada objek riset yang melimpah di alam ini. Kemudian riset apa permasalahan yang terjadi pada akhir-akhir ini. Kemudian perlu dilakukan dengan pendekatan dengan alat ukur yang jelas dan tervalidasi dalam mengumpulkan data. Data yang didapat perlu bersifat numerik yang dianalisis, baik kuantitatif, maupun kualitatif dengan metode yang sistematis.

Selain terjun di bidang penelitian, menurut Ipang, prodi Kimia UII bisa berkreasi membuat mainan berbasis sains. Contoh membuat mainan sains dengan menggunakan reagen-reagen kimia, yang nantinya bisa dimasukkan ke dalam skema PKM Kewirausahaan. Selain itu bisa membuat wisata edukasi, atau bahkan membuat game dengan aplikasi atau web sains. 

Terakhir ia berpesan, ada lima kunci utama sukses PKM riset. Kelimanya adalah berani dengan tantangan intelektual, fokus terhadap masalah riser, menggunakan metode riset yang terbaru dan kelengkapan sistem metodologi dalam mengumpulkan data, kualitas data serta sumber terpercaya, dan kualitas luaran yang dihasilkan dengan memperhatikan kualitas presentasi data, kekuatan logika, dan sistematika cara pemaparannya. (A/ESP)